Sektor MICE Hadapi Tekanan, Laba Dyandra (DYAN) Anjlok 77,4 Persen di Semester I
DYAN mencatatkan laba bersih sebesar Rp19,2 miliar sepanjang semester I-2025.
IDXChannel - Emiten yang bergerak di industri Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE), PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp19,2 miliar sepanjang semester I-2025.
Laba DYAN turun drastis 77,4 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp85 miliar seiring dengan merosotnya bisnis MICE di periode tersebut.
Sejalan dengan itu, DYAN juga mengantongi penurunan pendapatan menjadi sebesar Rp668,3 miliar pada semester I-2025.
"Sektor industri MICE di semester I-2025 ini menghadapi tantangan yang luar biasa. Perseroan terus berupaya melakukan kemitraan strategis dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kinerja dalam mencapai target yang telah ditetapkan," kata Direktur Utama DYAN Daswar Marpaung dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (28/7/2025).
Daswar menjelaskan, bisnis MICE khususnya pada lini exhibition organizer, convention & exhibition hall dan hotel tertekan akibat efisiensi anggaran oleh pemerintah dalam penyelenggaraan event.
Selain itu, adanya aksi korporasi berupa pengalihan seluruh saham di dalam PT Visicita Imaji Semesta milik bisnis unit PT Dyandra Promosindo juga menekan kinerja perseroan. Termasuk penghapusan nilai goodwill senilai Rp20 miliar sebagai bagian dari beban lain-lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
"Akumulasi penurunan nilai cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan goodwill," tutur dia.
Adapun kontribusi pendapatan terbesar berasal dari segmen event atau exhibition organizer PT Dyandra Promosindo beserta anak usahanya dengan nilai Rp572,7 miliar atau sebesar 85 persen.
Kemudian PT Nusa Dua Indonesia dari segmen convention and exhibition hall menyumbang Rp60,7 miliar atau sebesar 9 persen, PT Dyamall Graha Utama dari segmen supporting event senilai Rp24,8 Miliar atau sebesar 4 persen dan PT Graha Multi Utama dari segmen hotel senilai Rp12,3 miliar atau sebesar 2 persen.
(DESI ANGRIANI)