MARKET NEWS

Sektor Pangan Jadi Pendorong Utama Tingginya Inflasi di Inggris

Tim IDXChannel 02/09/2022 05:55 WIB

kenaikan harga pangan merupakan salah satu pendorong utama inflasi di Kawasan Britania, yang mencapai 10,1 persen dalam 12 bulan hingga Juli.

Sektor Pangan Jadi Pendorong Utama Tingginya Inflasi di Inggris (foto: MNC Media)

IDXChannel - Tingginya inflasi di Inggris hingga mencapai 10 persen dinilai tidak semata-mata dipicu oleh sektor energi seiring keterbatasan pasokan gas dan minyak bumi dari Rusia.

Selain energi, sektor pangan juga dianggap memegang peran fital atas kenaikan inflasi di Inggris, di mana perang Rusia-Ukraina diyakini telah berpengaruh terhadap harga pakan ternak, pupuk, gandum hingga minyak nabati di negara tersebut.

Untuk harga makanan segar, misalnya, saat ini terpantau telah mengalami kenaikan yang lebih tinggi hingga 10,5 persen sejak Agustus 2022 lalu. 

"Padahal pada Juli kenaikan tahunannya masih delapan persen, dengan produk seperti susu dan margarin menjadi penyumbang kenaikan terbesar," tulis British Retail Consortium (BRC) dan indeks NielsenIQ, dalam laporannya.

Senada dengan yang disampaikan BRC dan NielsenIQ, Kantor Statistik Nasional (Office for National Statistics/ONS) juga menilai bahwa kenaikan harga pangan merupakan salah satu pendorong utama inflasi di Kawasan Britania, yang mencapai 10,1 persen dalam 12 bulan hingga Juli, naik dari posisi 9,4 persen pada Juni.

"Kondisi yang suram, baik bagi konsumen dan juga pengecer. Namun industri tetap akan mencoba bertahan melalui beberapa cara, seperti diskon untuk kelompok rentan, memperluas rentang nilai, menetapkan harga kebutuhan pokok, dan menaikkan gaji untuk karyawan,” ujar Kepala eksekutif BRC, Helen Dickinson, sebagaimana dilansir Sky News, Kamis (1/9/2022). 

Menurut Dickinson, Perdana Menteri baru akan memiliki kesempatan untuk meringankan beberapa beban biaya yang ditanggung oleh pengecer, seperti melalui kenaikan tarif bisnis yang akan datang, demi membantu para pengecer agar dapat berbuat lebih banyak.

Data awal bulan menunjukkan pekerja telah mengalami rekor penurunan upah. Hal ini mendorong jutaan pegawai sektor publik untuk memilih apa yang bisa menjadi gelombang aksi pemogokan terbesar sejak tahun 1970-an.

“Inflasi terus meningkat dan pembeli sudah berhati-hati tentang berapa banyak yang mereka belanjakan untuk bahan makanan, dengan penurunan volume penjualan di supermarket dalam beberapa bulan terakhir,” ujar Kepala Pengecer dan Wawasan Bisnis di NielsenIQ, Mike Watkins, dalam laporan yang sama. (TSA)

Penulis: Nur Pahdilah

SHARE