Sektor Pariwisata Pulih, Jasuindo (JTPE) Optimistis Kinerja Bakal Moncer
gelombang kebangkitan pariwisata berawal sejak dicabutnya status PPKM oleh Pemerintah Indonesia sejak awal 2023 lalu.
IDXChannel - Industri pariwisata dinilai telah sepenuhnya pulih dari kondisi pandemi dan beranjak bangkit memaksimalkan potensi yang tersedia di pasar.
Fenomena yang kerap disebut sebagai Revenge Tourism tak hanya terjadi di level domestik, melainkan juga berlaku secara global, dan berdampak pada kinerja berbagai industri lainnya.
Dampak positif tersebut juga turut dirasakan oleh PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), yang notabene merupakan emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi.
"Kami yakin fenomena Revenge Tourism dapat menjadi katalis positif terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan di tahun ini dan juga tahun-tahun selanjutnya," ujar Direktur Utama JTPE, Oei Allan Wibisono, dalam keterangan resminya, Jumat (21/7/2023).
Menurut Oei, gelombang kebangkitan pariwisata berawal sejak dicabutnya status PPKM oleh Pemerintah Indonesia sejak awal 2023 lalu.
Hal tersebut diperkuat dengan mulai dibukanya kembali akses masuk negara-negara destinasi favorit wisatawan Indonesia.
Sejak saat itu, hingga triwulan I-2023 Direktorat Jenderal Imigrasi diketahui telah mencatatkan penerbitan sebanyak 1.595.096 buku paspor.
Jumlah tersebut meningkat sekitar sebesar 38 persen dibandingkan rata-rata penerbitan sebelum pandemi.
"Tren (peningkatan penerbitan paspor) ini tentu berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan, mengingat komponen paspor merupakan salah satu produk identity solutions yang kami tawarkan," tutur Oei.
Dalam kurun waktu Semester I-2023, Oei menjelaskan, JTPE telah mendapatkan pesanan atas komponen paspor dengan jumlah lebih dari 10 juta unit buku. Oei meyakini jumlah tersebut bakal terus bertambah seiring dengan terus mengalirnya permintaan yang masuk.
Karenanya, Oei meyakini bahwa tren peningkatan volume penerbitan paspor tersebut masih bakal terus berlanjut hingga 2024 dan 2025 mendatang.
"Tren kenaikan permintaan paspor baik dari dalam maupun luar negeri, kami yakini masih akan terus berlangsung," tutur Oei.
Selain segmen produk identity solutions, JTPE juga mengaku optimistis terhadap potensi pertumbuhan dari segmen produk identity security.
Optimisme tersebut didukung oleh data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mencatat bahwa jumlah pemilih sebanyak 52 persen akan didominasi oleh generasi muda, yaitu pemilih dalam rentang usia 17 hingga 40 tahun.
Pertumbuhan jumlah pemilih, yaitu penduduk di atas usia 17 tahun, tentunya bakal meningkatkan kebutuhan segmen produk identity solution.
"Setiap Warga Negara Indonesia yang telah berusia 17 tahun, harus dilengkapi dengan berbagai kebutuhan dokumen identitas seperti KTP, paspor dan berbagai sertifikat lainnya. Atas hal ini, kami sangat antusias dan telah mempersiapkan beberapa strategi bisnis untuk memanfaatkan secara optimal peluang bisnis ini," ujar Direktur sekaligus Corporate Secretary JTPE, Lukito Budiman.
Selanjutnya, melalui katalis–katalis positif yang tersedia tersebut, Lukito optimistis JTPE mampu kembali meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun ini.
Salah satunya dengan memasang target pertumbuhan sebesar 20 persen untuk penjualan, yaitu sebesar Rp1,7 triliun, dengan pencapaian laba bersih di kisaran Rp160 miliar.
"Kami yakin pemulihan ekonomi global, khususnya kebangkitan industri pariwisata di negara-negara Asia, mampu menjadi katalis positif bagi Perseroan dalam meningkatkan penjualan selama 2023," tegas Lukito. (TSA)