MARKET NEWS

Sektor Properti Menantang, Intiland (DILD) Temukan Andalan Bisnis Baru

Taufan Sukma Abdi Putra 01/06/2025 19:06 WIB

penjualan segmen landed residential justru merosot hingga 81,4 persen dari semula Rp118,3 miliar menjadi hanya Rp22 miliar saja.

Sektor Properti Menantang, Intiland (DILD) Temukan Andalan Bisnis Baru (foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Intiland Development Tbk membukukan pendapatan pra-penjualan (marketing sales) pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp469,2 miliar di Triwulan I-2025.

Nilai tersebut terhitung melonjak hingga 84,7 persen dibanding realisasi pada periode sama 2024 lalu yang tercatat masih sebesar Rp254 miliar.

Yang menarik, dari total marketing sales sebesar itu, kontribusi dari segmen kawasan industri sangat mendominasi, dengan nilai mencapai Rp411,6 miliar, atau melonjak hingga 400 persen dibanding realisasi pada periode sama tahun sebelumnya.

Di lain pihak, penjualan segmen landed residential justru merosot hingga 81,4 persen dari semula Rp118,3 miliar menjadi hanya Rp22 miliar saja, untuk perbandingan periode yang sama.

Sementara, segmen mixed-used & high rise juga minus 33,4 persen dari triwulan I-2024 lalu, menjadi hanya Rp35,5 miliar pada tiga bulan pertama 2025.

"Memang harus diakui bahwa segmen kawasan industri kini telah menjadi salah satu pilar pertumbuhan utama bagi bisnis kami, di tengah dinamika yang terjadi di (industri) properti," ujar Direktur Utama DILD, Archied Noto Pradono, dalam keterangan resminya, Rabu (28/5/2025).

Tren pertumbuhan baru tersebut, menurut Archied, sejalan dengan peningkatan investasi di sektor manufaktur dan logistik, di mana para pelaku bisnis di dalam dan luar negeri terpantau mulai gencar kembali dalam mencari lahan untuk pengembangan bisnisnya ke depan.

Mencoba memanfaatkan kondisi dan tren tersebut, Archied menjelaskan, pihaknya bakal mengarahkan fokus pada pengembangan segmen kawasan industri yang berdaya saing tinggi, dengan menyediakan infrastruktur serta fasilitas pendukung yang memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis.

Sejauh ini, DILD diketahui memiliki dua kawasan industri strategis, yaitu Ngoro Industrial Park (NIP) di Mojokerto, Jawa Timur, serta Batang Industrial Park, di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Selain itu, DILD juga memiliki kawasan pergudangan Aeropolis Technopark di Tangerang.

"Kami optimistis dapat terus berkontribusi dalam pengembangan kawasan industri nasional. Kami senantiasa berusaha memberikan solusi terbaik bagi para pelaku industri yang membutuhkan lokasi strategis untuk pengembangan bisnisnya ke depan," ujar Archied.

(taufan sukma)

Capaian sebesar itu, Rp411,6 miliar didapat dari segmen kawasan industrial, menjadikannya backbone baru di tengah tekanan di industri properti.

SHARE