MARKET NEWS

Selain Perbankan, Dua Sektor Ini Jadi Penopang Penguatan IHSG

Anggie Ariesta 31/03/2023 10:00 WIB

Investment Specialist Schroders Indonesia, Rizky Hidayat, menilai tiga sektor masih menjadi penopang kuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Selain Perbankan, Dua Sektor Ini Jadi Penopang Penguatan IHSG. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Investment Specialist Schroders Indonesia, Rizky Hidayat, menilai tiga sektor masih menjadi penopang kuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sektor pertama adalah perbankan yang cukup resilien, yang sempat turun kemudian naik lagi setelah didasari fundamental yang cukup baik.

Kedua, sektor konsumer, di mana ketika pasar berada di tengah ketidakpastian maka investor akan lari ke sektor safe haven.

"Sektor consumer staples, mau gimana pun juga sistem perbankan, orang masih perlu beli shampo, perlu beli makanan. Satu lagi adalah sektor healthcare, orang mau bagaimanapun juga kalau sakit mereka ke rumah sakit beli obat, jadi memang IHSG kita berhasil naik lagi ditopang oleh sektor-sektor tersebut," jelas Rizky dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Jumat (31/3/2023).

Dengan demikian, jika investor ingin investasi di pasar modal yang defensif bisa melihat sektor healthcare dan consumer.

Lalu perbankan, jika dilihat dari laporan keuangan per 2022, bank big caps kompak mencetak kinerja yang baik.

"Kita lihat perbankan besar seperti BRI, BNI, BCA, Mandiri masih dikatakan earnings-nya cukup sehat ya dari tahun sebelumnya," kata dia.

Saat ini ada ekspektasi karena ekonomi mulai tumbuh, kredit juga akan meningkat. Menurut Rizky, perbankan pada periode 2015-2020 banyak melakukan restrukturisasi aset sehingga berdampak pada aset kualitas yang membaik.

"Sekarang di Amerika ditakuti ada systematic risk karena Silicon Valley Bank ini kolaps apakah terjadi juga di perbankan lain? nah ini apakah capital perbankan cukup memadai," ungkap Rizky.

Rizky mengungkapkan Capital Adequacy Ratio (CAR) di AS rendah dengan 10%, sedangkan di Indonesia, CAR ada di 26% yang membuat sangat jauh perbedaannya. Rizky melihat, ini artinya perbankan Indonesia cukup solid. (NIA)

SHARE