Selamat Ulang Tahun ke-29 BEI, Berikut Sederet Prestasi dan Histori
BEI pada 13 Juli hari ini merayakan ulang tahun yang ke-29. Dan berikut ini adalah catatan prestasi dan historinya.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Juli hari ini merayakan ulang tahun yang ke-29. Dalam rentang waktu itu, BEI telah mencatatkan sejumlah pencapaian yang membanggakan untuk perkembangan Pasar Modal Indonesia.
Mengikuti arahan Pemerintah Republik Indonesia dalam penerapan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat Jawa-Bali, BEI menyelenggarakan seremoni HUT secara virtual melalui platform Microsoft Teams yang diikuti oleh Komisaris, Direksi, seluruh karyawan, dan beberapa undangan stakeholders di bidang pasar modal, meliputi Komisaris dan Direksi BEI dari Periode 1992.
Selama 29 tahun perjalanannya, BEI telah mencatatkan sejumlah pencapaian yang membanggakan untuk perkembangan Pasar Modal Indonesia. Milestone BEI setelah diprivatisasi pada 13 Juli 1992 adalah diberlakukannya Otomasi Perdagangan dengan Jakarta Automated Trading System (JATS). Kemudian, penerapan Remote Trading di pasar modal berhasil diimplementasikan pada 28 Maret 2002. Menandai pencapaian berikutnya, pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung dengan Bursa Efek Jakarta menjadi BEI. Perkembangan JATS pada 2009 menciptakan milestone berikutnya, yaitu Implementasi JATS Next Generation (Next-G).
BEI meluncurkan Extensible Business Reporting Language (XBRL) pada 22 Juni 2015, dan mulai mensosialisasikan Kampanye Yuk Nabung Saham pada tahun 2015. Selain itu, BEI melakukan Margin Trading Regulation Easing pada 2017 dan Implementasi Penyelesaian Transaksi T+3 ke T+2 pada 2018. Selama 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2017-2019, BEI menerima penghargaan HR Asia Best Companies to Work. Pada 2019, BEI bergabung dengan Sustainable Stock Exchange, menambah papan baru perdagangan, yaitu Papan Akselerasi, meluncurkan Indeks IDX Value30 dan IDX Growth30, serta merelaksasi Exchange-Traded Fund (ETF).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada tahun ini mengalami perubahan sebesar 1,02 persen pada level 6.039.84 sampai dengan 9 Juli 2021 yang lalu dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Meskipun demikian, aktivitas perdagangan di Bursa terlihat cukup baik yang tercermin dari rata-rata nilai transaksi hingga awal Juli mencapai Rp13,3 triliun, dan rata-rata volume transaksi per hari telah mencapai 18,8 juta saham. Selain itu, peningkatan dialami oleh frekuensi transaksi harian lebih dari 80 persen dibandingkan tahun sebelumnya mencapai 1,2 juta kali, menempati posisi pertama di ASEAN.
Sampai dengan 9 Juli 2021, BEI telah berhasil menorehkan pencatatan efek baru yang terdiri dari 26 pencatatan efek saham, 3 obligasi baru, 1 ETF baru, dan 1 Efek Beragun Aset (EBA). Data sampai dengan Juni 2021, jumlah investor telah mengalami peningkatan 44 persen menjadi 5,6 juta investor untuk total investor saham, obligasi, dan reksa dana berdasarkan Single Investor Identification (SID). Khusus untuk investor saham, peningkatan telah terjadi sebesar 48 persen menjadi 2,5 juta investor saham. Semua pencapaian ini tentunya merupakan kerja keras seluruh stakeholders Pasar Modal Indonesia.
Selain membukukan berbagai pencapaian, BEI tidak berhenti mengembangkan program-program baru yang berkontribusi terhadap kemajuan Pasar Modal Indonesia.
Pada awal tahun 2021, BEI telah meluncurkan Klasifikasi Industri baru untuk Perusahaan Tercatat pada 25 Januari 2021, serta peluncuran indeks syariah baru, yakni Indeks IDX-MES BUMN 17 pada 29 April 2021. Selain implementasi serangkaian program strategis yang ditargetkan untuk rampung pada tahun ini, BEI masih melakukan pengembangan peraturan Multiple Voting Share (MVS) untuk mengakomodir Initial Public Offering (IPO) dari para perusahaan unicorn, pengembangan edukasi investor berbasis teknologi, penyempurnaan mekanisme perdagangan (pre-closing, market order, periodic order), optimalisasi sistem pengawasan, pengembangan sistem co-location Anggota Bursa, sampai dengan optimalisasi layanan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA).
Melalui perayaan sederhana tahun ini, selain membantu meringankan beban sesama dalam menghadapi Pandemi COVID-19, BEI akan tetap memberikan pelayanan yang terbaik serta terus berkembang menjadi Bursa kompetitif dan mampu bersaing di kancah regional, maupun internasional. Ke depannya, BEI juga diharapkan dapat menjadi pilar perkembangan ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan kokoh.
Sementara itu, untuk sisi historis, pasar modal RI telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
(IND)