MARKET NEWS

Sempat Gagah Perkasa, Rupiah Ditutup Tergelincir ke Rp15.423 per USD

Anggie Ariesta 29/08/2024 15:25 WIB

- Kurs Rupiah hari ini (29/8) ditutup melemah 1,5 poin atau 0,01 persen ke level Rp15.423 per USD.

Sempat Gagah Perkasa, Rupiah Ditutup Tergelincir ke Rp15.423 per USD (foto mnc media)

IDXChannel - Kurs Rupiah hari ini (29/8) ditutup melemah 1,5 poin atau 0,01 persen ke level Rp15.423 per USD setelah sebelumnya di Rp15.422 per USD. 

Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah sempat dibuka pada level Rp15.420 per USD.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, USD lebih kuat terhadap mata uang lainnya, karena investor fokus pada data inflasi utama Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan petunjuk tentang besarnya potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada September 2024.

"Para pedagang juga menunggu pendapatan dari raksasa chip kecerdasan buatan (AI) Nvidia yang telah memicu kegilaan di Wall Street dalam beberapa tahun terakhir. USD sensitif terhadap pergerakan di pasar ekuitas tahun ini," kata Ibrahim dalam risetnya, Kamis (29/8).

Komentar dovish terbaru dari Federal Reserve memperkuat ekspektasi untuk penurunan suku bunga pada September, yang menjadi pertanda baik bagi pasar saham. 

Fokus pekan ini adalah pada data produk domestik bruto AS dan data indeks harga PCE, pengukur inflasi pilihan Fed untuk isyarat ekonomi lainnya.

Pasar memperkirakan peluang sekitar 63,5 persen untuk pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada September dan peluang 36,5 persen untuk pemangkasan sebesar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.

Selain itu, kata Ibrahim, investor menunggu rilis data inflasi zona Euro untuk Agustus pada akhir minggu ini, yang dapat memberikan petunjuk tentang jalur kebijakan moneter Bank Sentral Eropa. 

Kemudian pada Selasa depan, para pedagang bertaruh Bank of England akan memperlambat pelonggaran kebijakan moneter daripada Fed.

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia yakin kurs rupiah tahun depan bakal menguat di rentang Rp15.300-15.700 per USD. Angka tersebut jauh dibanding proyeksi Menteri Keuangan soal target nilai tukar Rupiah tahun depan di level Rp16.100 per USD. 

Prediksi tersebut sesuai kondisi fundamental Indonesia saat ini dengan asumsi tidak ada kondisi geopolitik atau kondisi lain yang bisa memberikan tekanan-tekanan pada nilai tukar Rupiah pada 2025.

"Harus diingat, kurs sebulan terakhir telah mengalami apresiasi, dan hari ini diperdagangkan sekitar Rp15.405 per USD. Angka tersebut telah menguat hampir 5 persen dan penguatannya lebih baik jika dibanding sejumlah negara lain," ujar Ibrahim.

Hingga akhir tahun,BI memprediksi Rupiah berada pada rentang Rp15.700-16.100 per USD. BI optimistis kurs Rupiah akan terus menguat, salah satunya karena cadangan devisa yang meningkat. Pada Juli ini, cadev Indonesia mencapai USD145,4 miliar dan ini lebih dari cukup untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah.

"Berdasarkan data di atas, mata uang Rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.350-Rp15.460 per USD," kata Ibrahim.

(Fiki Ariyanti)

SHARE