Sentimen Backdoor Listing Dorong Saham Ini Melejit 33 Persen Sepekan
Saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) menjadi salah satu top gainers sepanjang pekan ini di tengah sejumlah sentimen positif.
IDXChannel – Saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) menjadi salah satu top gainers sepanjang pekan ini di tengah sejumlah sentimen positif.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PACK ditutup menyentuh batas auto rejection atas (ARA) untuk papan akselerasi, yakni 10 persen, tepatnya 9,98 persen, di level Rp4.520 per unit pada Jumat (13/6/2025).
Pihak bursa sempat menghentikan sementara (suspensi) perdagangan PACK pada Kamis (12/6) setelah ARA dua hari beruntun pada Selasa (10/6) dan Rabu (11/6).
Dalam sepekan, saham PACK melonjak 32,94 persen dan dalam sebulan terbang 110,23 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai, PACK melakukan backdoor listing melalui PT Eco Energi Perkasa yang terafiliasi dengan CNGR, perusahaan asal China, yang memproduksi komponen baterai litium, beberapa di antaranya digunakan dalam mobil.
Menurutnya, rumor yang beredar menyebut CNGR bakal membawa aset besar sekitar USD10 miliar atau setara Rp160 triliun. “Sementara saat ini, market cap dari PACK hanya sebesar Rp6,5 triliun. Maka, logikanya, jika proses ini terjadi, PACK tidak berada di angka saat ini,” katanya, Rabu (11/6/2025).
Ia menilai, untuk mengakomodasi aksi korporasi ini, PACK diperkirakan perlu melakukan rights issue dalam jumlah besar. “Maka dari itu bisa dipastikan PACK memerlukan right issue yang cukup besar nilainya untuk memenuhi ekuitas dari aksi korporasi ini,” tuturnya.
Dari sisi teknikal, Yeoh menuturkan bahwa pergerakan harga PACK kini tengah membentuk pola yang menarik. “PACK bergerak parabolic curve, sekaligus break pola bullish pennant, dengan titik support di 3.000,” katanya.
Ia menambahkan, “Target kenaikan dari pola parabolic ini cukup fantastis, yaitu sepanjang pole dari pattern seblmnya, yaitu di angka 6.000.”
Informasi saja, backdoor listing adalah metode bagi perusahaan swasta untuk memasuki pasar modal tanpa melalui proses Initial Public Offering (IPO). Sebaliknya, perusahaan tersebut melakukannya lewat akuisisi atau merger dengan perusahaan publik yang sudah melantai di bursa. Fenomena ini kerap menimbulkan lonjakan harga saham yang cepat, karena prospek bisnis perusahaan yang diakuisisi dinilai lebih menjanjikan.
Biasanya, di balik aksi ini terdapat manuver agresif seperti perubahan bisnis, ekspansi, atau akuisisi baru yang mampu menarik minat investor besar. Tak heran jika saham-saham backdoor listing sering menjadi incaran para trader jangka pendek.
Pertemuan Pemerintah dan CNGR
Perusahaan asal China, CNGR Advanced Material Co. Ltd., menyatakan komitmennya untuk memperkuat industri hilirisasi mineral di Indonesia.
Hal ini disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslani, yang juga menjabat sebagai CEO Danantara, Chairman CNGR, Deng Weiming, dan President Director CNGR Indonesia, MR. Liao Hengxing, di Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, pada 5 Juni 2025.
Mengutip unggahan Rosan di akun Instagram miliknya, pada 5 Juni 2025, pertemuan tersebut membahas rencana strategis pengembangan PT Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara, serta sejumlah tantangan implementasi proyek hilirisasi di sektor logam dan energi baru terbarukan.
Menurut penjelasan Rosan, CNGR saat ini telah membangun fasilitas industri di kawasan Morowali dan Weda Bay, dengan total investasi mencapai Rp42,4 triliun hingga akhir 2024, serta menyerap lebih dari 6.600 tenaga kerja Indonesia.
“Rencana investasi CNGR diharapkan dapat memperkuat ekosistem hilirisasi nasional sesuai Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis, yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia,” demikian kata Rosan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.