MARKET NEWS

Sentul City (BKSL) Bakal Rights Issue Rp5,03 Triliun, Dananya Buat Bayar Utang

Cahya Puteri Abdi Rabbi 20/01/2023 15:08 WIB

PT Sentul City Tbk (BKSL) akan melaksanakan rights issue sebanyak 100,62 miliar saham biasa Seri D seharga Rp50 per saham.

Sentul City (BKSL) Bakal Rights Issue Rp5,03 Triliun, Dananya Buat Bayar Utang. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - PT Sentul City Tbk (BKSL) akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam aksi korporasi ini, perseroan menerbitkan sebanyak 100,62 miliar saham biasa Seri D.

Perseroan menetapkan harga pelaksanaan rights issue sebesar Rp50 per saham, sehingga seluruhnya berjumlah Rp5,03 triliun.

“Setiap pemegang dua saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 31 Januari 2023 pukul 16.00 WIB, mempunyai tiga HMETD. Di mana setiap satu HMETD berhak untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp50 per saham,” demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Jumat (20/1/2023).

Sementara itu, PT Sakti Generasi Perdana selaku pembeli siaga menyatakan akan mengambil sisa bagian saham yang tidak diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak 47,61 miliar saham atau 47,32% dari sisa saham atau senilai Rp2,38 triliun.

Sakti Generasi Perdana berencana untuk melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebanyak 53 miliar saham atau setara dengan 52,68% dari jumlah penawaran, dengan nilai keseluruhan sebesar Rp2,65 triliun.

Perseroan akan menggunakan sebesar Rp916,35 miliar dari dana hasil rights issue untuk membayar utang kepada sejumlah pihak. Secara rinci, sebesar Rp166,50 miliar akan digunakan untuk membayar utang kepada PT Bintang Harapan Desa. Kemudian, sebesar Rp215 miliar akan digunakan untuk membayar utang kepada PT Daya Kharisma Nusantara.

Selanjutnya, sebesar Rp358,77 miliar akan digunakan untuk membayar utang kepada Golden Capital Foundation Ltd, sebesar Rp15 miliar digunakan untuk membayar utang perseroan kepada PT Fajar Abadi Masindo.

Perseroan juga akan membayarkan utang sebesar Rp99,79 miliar kepada PT Alam Raya Hijau, serta sebesar Rp61,27 miliar akan digunakan untuk membayar utang kepada Queen Bridge Investment Ltd.

Lalu, sekitar Rp3,31 triliun dari dana hasil rights issue akan digunakan perseroan untuk melakukan ekspansi dan pengembangan usaha perseroan, melalui pembelian tambahan landbank baru yang strategis dan akan dapat memberikan nilai tambah bagi perseroan. 

Penambahan landbank tersebut akan dilakukan melalui akuisisi tanah atau landbank secara langsung dari masyarakat pemilik lahan via broker, yang bertindak sebagai agen dalam melakukan koordinasi pembelian tanah dari pihak masyarakat.

Dengan rincian, sebesar Rp1,61 triliun akan digunakan untuk pengambilalihan lahan-lahan yang berlokasi di Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. 

Kemudian, sebesar Rp1,12 triliun akan digunakan untuk pengambilalihan lahan-lahan yang berlokasi di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, serta sebesar Rp577,60 miliar akan digunakan untuk pengambilalihan lahan-lahan yang berlokasi di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

“Perseroan akan memastikan tanah tersebut tidak sedang terlibat dalam suatu sengketa dan sedang tidak dijaminkan kepada pihak ketiga. Realisasi akuisisi tanah rencananya akan dilakukan pada awal 2023,” lanjut prospektus.

Tanah yang diakuisisi oleh perseroan akan digunakan untuk perluasan pengembangan kawasan Sentul City, di mana pada tanah yang diakuisisi tersebut perseroan merencanakan pembangunan unit hunian atau residensial berupa rumah tapak (landed house).

Selain itu, membangun mid-rise dan high-rise apartemen, area komersial seperti ruko, retail shopping area, pusat makanan dan minuman (F&B), area perkantoran, fasilitas pendukung kawasan, area wisata dan area terbuka hijau serta sarana prasarana lingkungan.

(FAY)

SHARE