MARKET NEWS

Siap-Siap, Harga Energi Dunia Bakal Tersengat Dua Sentimen Ini

Rizky Fauzan 01/12/2022 19:02 WIB

Harga energi dunia ke depan bakal terdampak oleh dua peristiwa ini, apa saja?

Siap-Siap, Harga Energi Dunia Bakal Tersengat Dua Sentimen Ini. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Uni Eropa akan segera melarang impor minyak Rusia mulai 5 Desember 2022. Namun, Uni Eropa tetap mengizinkan ekspor migas Rusia dengan harga lebih rendah dari harga pasar internasional.

Kebijakan itu memperlihatkan Uni Eropa tetap mengkhawatirkan atas krisis energi di Benua Biru itu. Uni Eropa akan melarang impor minyak mentah Rusia mulai tanggal tersebut.

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar mengatakan, ada dua peristiwa yang akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan. 

Pertama, batas akhir yang diputuskan oleh Uni Eropa untuk menghentikan seluruh impor minyak mentah dari Rusia ke negara-negara Eropa akan segera diumumkan pada Desember 2022. 

"Sementara pada September 2022, Eropa masih mengimpor minyak mentah sebesar 2,6 juta barel per day (bpd) dari Rusia atau sekitar 2,6 persen kebutuhan minyak dunia," kata Arcandra dalam akun instagram resminya, dikutip Kamis (1/12/2022).

Peristiwa kedua adalah pengumuman batas akhir yang diputuskan oleh Uni Eropa untuk menghentikan seluruh impor BBM dari Rusia ke negara-negara Eropa pada Februari 2023.

Dia menuturkan, dua peristiwa yang kemungkinan besar akan terjadi tentu akan berdampak terhadap harga energi ke depan. Masing-masing negara akan mencermati dan memitigasi risiko-risiko yang mungkin muncul akibat dari dua peristiwa itu. 

Menurutnya, pemerintah menyimak dan belajar pada strategi OPEC+. Arcandra mengutarakan, bisa jadi OPEC+ tetap pada keputusan untuk menurunkan volume produksi pada bulan-bulan ke depan yang belum tentu sejalan dengan strategi negara-negara barat. 

Ditambah antar negara barat sendiri, terutama Eropa dan Amerika Serikat juga memiliki perbedaan strategi dalam menghadapi krisis multidimensi ini.

"Semoga situasi yang kini terjadi di Eropa dan gejolak energi dunia yang belum pasti kapan akan berakhir ini, menjadikan kita belajar dan menyiapkan strategi energi yang lebih baik, sehingga menguntungkan seluruh masyarakat," tandas Arcandra. 

(FAY)

SHARE