MARKET NEWS

Siapa Emiten Emas Tercuan 2022? Simak Dulu Daftar Sahamnya di Bursa Efek Indonesia

Shifa Nurhaliza Putri 29/03/2023 07:02 WIB

Emiten emas tercuan 2022 memang sangat menarik untuk dicermati.

Siapa Emiten Emas Tercuan 2022? Simak Dulu Daftar Sahamnya di Bursa Efek Indonesia. (Foto: Emiten Emas Tercuan )

IDXChannel - Emiten emas tercuan 2022 memang sangat menarik untuk dicermati. Saham-saham emas menjadi reli yang menarik karena ketidakpastian keuangan yang disebabkan oleh runtuhnya bank-bank Amerika (AS). Emas naik 0,04 persen menjadi USD1.918,74/troy ons, menurut data Investing.com yang dikutip oleh tim riset IDX Channel pada Kamis (16/03/2023) pukul 15:43 WIB. 

Harga emas naik 4,18 persen pekan lalu di tengah sentimen negatif menyusul jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) AS. Kenaikan harga emas akibat kekhawatiran investor terhadap krisis SVB mendorong investor mengalihkan dananya ke aset yang lebih aman seperti emas.  

Selain itu, emas merupakan safe haven atau tujuan investasi di tengah goncangan pasar saham akibat ambruknya SVB yang diikuti dengan penurunan saham perbankan AS dan Indeks Dolar AS.

Selain itu, berinvestasi dalam saham emas menarik bahkan di tengah inflasi tinggi dan ketidakpastian keuangan saat ini. Selain itu, berinvestasi saham emiten emas bisa menjadi pilihan di saat pasar saham sedang lesu dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).  

Emiten emas yang bisa menjadi pilihan investasi bagi investor antara lain PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Meski memiliki potensi yang menarik, kinerja saham emiten ini terkontraksi year-to-date (YTD). 

Data BEI pada Kamis (16 Maret 2023) menunjukkan kinerja saham MDKA terus turun sebesar 6,55 persen. Return saham ANTM dan BRMS juga akan tetap berada di zona merah pada 2023 masing-masing minus 9,57 persen dan 7,55 persen.

Selain saham di atas, terdapat saham emiten emas lainnya yakni PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).  

Harga saham ketiga emiten tersebut disebut akan terus turun sepanjang 2023. Sementara itu, saham ARCI sudah turun 0,60 persen sejak awal tahun. Pada saat yang sama, saham SQMI dan PSAB turun 10,29 persen dan 14,95 persen pada 2023. 

Deretan Emiten Emas di Bursa Efek Indonesia

Berikut daftar emiten emas yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia, yang telah dikutip dari berbagai sumber oleh tim IDX Channel:

1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam
Anggota dari MIND ID (Mining Industry Indonesia) yang satu ini, ANTM yang masuk ke dalam BUMN Holding Industri Pertambangan adalah perusahaan pertambangan yang berorientasi ekspor, terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal. Bisnis ANTAM meliputi eksplorasi, penambangan, pengolahan dan pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan batubara melalui operasi kaya mineral di seluruh Indonesia. 

2. PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui Anak Usaha PT Agincourt Resources (PTAR)
Perusahaan mengelola penambangan emas melalui anak perusahaannya PT Agincourt Resources (PTAR). United Tractors memiliki 95 persen saham perusahaan. PTAR mengoperasikan Tambang Emas Martabe yang terletak di wilayah Tapanul Selatan Provinsi Sumatera Utara dan memiliki luas wilayah operasional 479 hektar. 

3. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)
ARCI mengelola bisnis pertambangan emasnya melalui dua anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN). Keduanya adalah pemilik Kontrak Karya (KK) dari wilayah pertambangan seluas 40.000 hektar yang berlokasi di Sulawesi Utara, Indonesia. 

4. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
PSAB mengelola tambang emas tersebut melalui dua anak perusahaannya, PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) dan PT Sago Prima Pratama (SPP). JRBM merupakan anak perusahaan JRN dan memiliki kontrak kerja (KK) seluas 58.150 hektar pada dua kavling terpisah, kavling Bakan dan kavling Lanut Utara. Keduanya ditemukan di provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. SPP memiliki izin usaha pertambangan (IUP) seluas 3.560 hektar di provinsi Kalimantan Utara, Indonesia. 

5. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Perseroan, melalui anak perusahaannya PT Amman Mineral Nusa Tenggara, mengoperasikan 25.000 hektar tambang tembaga dan emas di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara, Indonesia.

AMNT juga sedang menjajaki bagian lain dari ruang IUPK-nya, seperti perspektif penelitian Elang. Elang, dengan perkiraan sumber daya 12,945 juta pon tembaga, 19,7 juta ons emas mampu menghasilkan 300-430 juta pon tembaga dan 0,35-0,60 juta ons emas per tahun.  

6. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
Penambangan emas dilakukan melalui anak usaha yang dimiliki 99,89%, PT Bumi Suskendo. BSI sudah memiliki Izin Usaha Pabrikan (IUP OP) seluas 4.998 hektar. Perusahaan ini berlokasi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dan kegiatan utamanya saat ini difokuskan pada unit produksi emas dan tembaga di Operasi Tujuh Bukit atau lebih dikenal dengan Tumpang Pitu.

Kualitas sumber daya mineral Tujuh Bukit merupakan aset yang sangat strategis yang diakui pemerintah. BSI kemudian ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) pada 26 Februari 2016. (SNP)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor. 

SHARE