Siapa Pemilik Rumah Sakit Primaya (PRAY)? Dulunya RS Awal Bros, Ini Daftar Pemiliknya
Sebelum menggunakan nama Primaya, perseroan menggunakan nama ‘RS Awal Bros’, terdiri dari nama beberapa pendirinya, yakni Yos Effendi dan Arfan Awaloeddin.
IDXChannel—Siapa pemilik Rumah Sakit Primaya? Jaringan RS Primaya dikelola oleh PT Famon Awal Bros Tbk (PRAY). Sejak awal pendiriannya hingga saat ini, ada 17 cabang Rumah Sakit Primaya di bawah perseroan.
Sebelum menggunakan nama Primaya, perseroan menggunakan nama ‘Rumah Sakit Awal Bros’, yang tak lain terdiri dari nama beberapa pendirinya, yakni Prof. dr. Yos E. Susanto, PhD dan Ir. H. Arfan Awaloeddin.
Melansir laman resmi perseroan (26/8/2025), Yos Effendi adalah seorang pakar manajemen rumah sakit dan kesehatan masyarakat yang sudah berpengalaman dalam membangun rumah sakit di Indonesia selama 40 tahun lebih.
RS Awal Bros awalnya hanya memiliki 100 tempat tidur, dibangun pertama kali di Tangerang pada 2006. Kini jaringan rumah sakit di bawah pengelolaan PRAY tersebar di Jakarta, Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi dengan 2.200 tempat tidur pasien.
Siapa Pemilik Rumah Sakit Primaya?
Lalu siapa pemilik Rumah Sakit Primaya? Karena PT Famon Awal Bros adalah perusahaan terbuka, maka kepemilikan sahamnya terbagi dalam beberapa pemilik. Saat ini, Yos Effendi masih menjabat sebagai komisaris utama.
Sementara Arfan Awaloeddin menjabat sebagai direktur utama. Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang saham, per 31 Juli 2025 berikut ini adalah pemilik Rumah Sakit Primaya:
- HSBC-Fund SVS 3,78 miliar saham/27,15 persen
- Yos Effendi Susanto 114 juta saham/0,82 persen (pengendali)
- PT Famon Obor Maju 6,48 miliar saham/46,47 persen (pengendali)
- PT Awal Bros Citra Batam 2,42 miliar saham/17,34 persen
- Yoshen Danun (direksi) 1.700 saham
- Masyarakat non-warkat 1,14 miliar saham/8,22 persen
Yos Effendi Susanto, selaku salah satu pendiri, tercatat sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sebanyak 0,82 persen dari total saham terdaftar. Yos Effendi juga tercatat sebagai penerima manfaat akhir (ultimate beneficial owner) atau pemilik dari RS Primaya.
PRAY mencatatkan sahamnya secara perdana pada 8 November 2022 dengan melepas 302 juta saham dengan harga penawaran Rp900 per saham ke masyarakat, ini setara dengan 2,28 persen dari total saham terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Dari IPO ini, PRAY sukses menghimpun dana sebanyak Rp272 miliar. Pada perdagangan Selasa 26 Agustus 2025, PRAY ditutup di harga Rp620 per saham. Sejak awal tahun, PRAY mencatatkan penurunan harga sebesar 6,77 persen.
Itulah penjelasan singkat tentang siapa pemilik Rumah Sakit Primaya.
(Nadya Kurnia)