Siapa Pemilik Saham FOLK? Harga Terbang 200 Persen, Bangkit dari Rp50
OLK memiliki tiga pilar dan ekosistem bisnis. Yakni media on-demand (media sosmed), ritel omnichannel, dan komunitas serta kekayaan intelektual.
IDXChannel—Siapa pemilik saham FOLK? PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) tercatat di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan sektor perindustrian, dengan usaha di bidang aktivitas holding dan konsultasi manajemen.
Melansir laman resmi Multi Garam Utama (7/10/2025), perseroan memiliki bisnis dengan fokus utama industri kreatif. FOLK memiliki tiga pilar dan ekosistem bisnis. Yakni media on-demand (media sosmed), ritel omnichannel, dan komunitas serta kekayaan intelektual.
FOLK mengklaim ekosistem yang dimilikinya dapat menjangkau lebih dari 100 juta audiens dengan demografi usia mulai dari 18-45 tahun (Gen Z & milenial). Nama media yang dikelola FOLK misalnya USS.Network dan Finfolk.
FOLK memiliki lebih dari 35 kekayaan intelektual dengan basis komunitas yang kuat, seperti Finfolk Conference dan Stock Up. Adapun situs retail yang dikelola FOLK adalah dr Soap dan Amazara.
Lalu siapa pemilik saham FOLK saat ini? Melansir Bursa Efek Indonesia, berikut ini adalah informasi kepemilikan saham di PT Multi Garam Utama Tbk.
Siapa Pemilik Saham FOLK?
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek, per 31 Agustus 2025 pengendali saham FOLK adalah PT Garam Ventura Indonesia, dengan kepemilikan sebanyak 1,78 miliar saham, atau setara dengan 45,15 persen.
Berikut ini adalah daftar pemegang saham FOLK per akhir Agustus 2025:
- PT Garam Ventura Indonesia 1,78 miliar saham/45,15 persen
- PT Sumber Garam 1,24 miliar saham/31,56 persen
- Mandy (direksi) 20 juta saham/0,51 persen
- Masyarakat non-warkat 899 juta saham/22,79 persen
Adapun penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham FOLK, alias pemilik perusahaan, adalah Danny Sutradewa dan Chandra, yang tak lain adalah direktur utama dan komisaris utama PT Multi Garam Utama Tbk.
Danny Sutradewa juga menjabat sebagai direktur utama di PT Garam Ventura Indonesia.
FOLK mencatatkan sahamnya secara perdana di bursa pada 2023 dengan melepas 570 juta saham di harga penawaran Rp100 per saham. Dari IPO ini FOLK mengantongi dana segar dari investor sebanyak Rp57 miliar.
Pada perdagangan Selasa 7 Oktober 2025, FOLK ditutup di harga Rp155 per saham, naik 34,78 persen dari harga pembukaan sebelumnya. Dalam satu bulan terakhir saham FOLK terbang hingga 101,30 persen.
Jika dilihat enam bulan terakhir, pertumbuhan harganya mencapai 210 persen. Sampai dengan akhir Mei 2025, FOLK masih diperdagangkan di harga Rp50. Kemudian harganya merangkak mulai Juni dan mencatatkan lonjakan tinggi pada September.
Kenaikan harga itu masih berlanjut hingga awal Oktober ini.
Itulah informasi singkat tentang siapa pemilik saham FOLK.
(Nadya Kurnia)