Siapkan Ekspansi, Mitra Pack (PTMP) Pastikan Tak Ada Pembagian Dividen
Ekspansi dilakukan sebagai strategi dalam memaksimalkan potensi perusahaan dalam menjawabkan prospek industri kemasan Tanah Air.
IDXChannel - PT Mitra Pack Tbk (PTMP) baru saja rampung menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan, pada Senin (26/6/2023).
Sedikitnya ada lima agenda yang dibahas dalam rapat tersebut, yaitu persetujuan dan pengesahan atas Laporan Tahunan 2022, penetapan penggunaan laba bersih, penetapan gaji dan/atau honorarium serta tunjangan untuk Direksi dan Dewan Komisaris pada 2023.
Lalu ada juga pembahasan terkait penunjukan Kantor Akuntan Publik Terdaftar pada 2023, serta laporan dan pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana IPO.
"Hasil RUPS hari ini menyetujui kelima agenda tersebut," ujar Direktur Utama PTMP, Ardi Kusuma, usai pelaksanaan RUPS.
Terkait penggunaan laba 2022 senilai Rp11,47 miliar, menurut Ardi, RUPS menyepakati tidak adanya pembagian dividen tunai kepada para pemegang saham.
Alokasi laba Rp1,14 miliar disisihkan untuk dana cadangan. Selanjutnya, sebesar Rp10,33 miliar dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah modal kerja.
Keputusan ini diambil, diantaranya, dengan mempertimbangkan bahwa perusahaan telah menyiapkan sejumlah rencana ekspansi yang bakal dilakukan pada tahun ini.
Ekspansi dilakukan sebagai strategi dalam memaksimalkan potensi perusahaan dalam menjawabkan prospek industri kemasan Tanah Air yang diyakini masih sangat menjanjikan.
"Karenanya, atas dasar keyakinan tersebut, kami mengincar pertumbuhan omzet sebesar 15 persen pada tahun ini," tutur Ardi.
Pada 2022, PTMP membukukan pendapatan Rp136,03 miliar, cenderung naik dibandingkan Rp119,33 miliar pada 2021, Rp101,61 miliar pada 2020, dan Rp105,71 miliar pada 2019.
Penjualan tahun lalu ditopang oleh suku cadang Rp108,1 miliar, mesin Rp25,84 miliar, pendapatan sewa Rp1,6 miliar, dan pendapatan teknik Rp483,61 juta.
"Pelanggan besar PTMP berasal dari berbagai industri, seperti makanan olahan, minuman, petrokimia, kosmetik, hingga kesehatan dan farmasi," ungkap Ardi.
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, menurut Ardi, pihaknya mampu mencatatkan kenaikan laba menjadi Rp11,47 miliar pada 2022, berbanding Rp4,71 miliar pada 2021, Rp2,93 miliar pada 2020, dan Rp1,61 miliar pada 2019.
Pertumbuhan kinerja PTMP berlanjut pada awal 2023. Pada kuartal I/2023, PTMP membukukan pendapatan Rp32,7 miliar, turun 4,3% YoY dari Rp34,17 miliar pada kuartal I/2022. Namun, perseoran berhasil menekan beban menjadi Rp21,36 miliar dari sebelumnya Rp23,42 miliar.
PTMP pun membukukan laba bruto Rp11,34 miliar per Maret 2023, naik dari Rp10,74 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba PTMP pun meningkat menjadi Rp2,92 miliar dari sebelumnya Rp2,04 miliar.
"Tahun ini secara keseluruhan kami melihatnya sebagai tahun pemulihan ekonomi. Beberapa pelanggan utama PTMP sedang mempertimbangkan proyek ekspansi, yang juga menunjukkan prospek positif untuk tahun 2023 mendatang," ungkap Ardi.
Selain makanan dan minuman, terdapat pertumbuhan permintaan kemasan yang signifikan di sektor farmasi, logistik, dan juga industri rumah tangga. Hal ini menjadi potensi perseroan untuk dapat membantu melayani pelanggan ke depannya.
"Secara umum industri perdagangan barang-barang industri pengemasan di Indonesia pada tahun 2022 melalui apa yang bisa dinamakan proses rebound secara perlahan tapi pasti, setelah mengalami stagnasi di masa-masa pandemi Covid-19," papar Ardi.
Ardi menjelaskan, Indonesia masih tergolong salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang baik didukung berbagai program kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan perekonomian nasional.
Karena itu, manajemen PTMP masih melihat prospek yang cukup potensial dalam industri pengemasan dalam negeri.
Dalam menyambut prospek usaha yang semakin baik tersebut, Ardi menyatakan bahwa pihaknya telah menyusun sejumlah rencana bisnis untuk dieksekusi pada tahun ini.
"PTMP akan meningkatkan pertumbuhan eksplorasi secara agresif dengan melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi produk keperluan retail market, dengan target pertumbuhan omzet 15 persen," tegas Ardi. (TSA)