Sikapi Fluktuasi Harga Batu Bara, Begini Strategi Ekalya Purnamasari (ELPI)
Pilihan strategi tersebut diambil dengan keyakinan atas besarnya peluang dan opportunity yang tersedia pada turunan dari bidang marine service tersebut.
IDXChannel - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) senantiasa berupaya untuk memperkuat posisinya sebagai perusahaan dengan tagline Total Marine Solution.
Langkah tersebut dilakukan dengan terus memperkuat ekspansi perusahaan dalam bisnis tug & barge dan Transhipment di sektor pengangkutan batu bara, serta ke depan juga ke komoditi nikel.
Pilihan strategi tersebut diambil dengan keyakinan atas besarnya peluang dan opportunity yang tersedia pada turunan dari bidang marine service tersebut.
"Saya pikir (turunan bisnis ini) jarang dikerjakan oleh korporasi lain. Padahal justru potensinya sangat menjanjikan," ujar Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra, dalam keterangan resminya, Senin (26/6/2023).
Optimisme Eka terhadap potensi bisnis tersebut, didasarkan pada kondisi demand batu bara yang sejauh ini masih menjadi andalan bagi kebutuhan energi nasional, khususnya untuk pembangkit listrik, baik untuk PLN maupun smelter, termasuk juga pangsa pasar internasional.
Dalam hal ini, ELPI disebut Eka sangat concern dan optimistis bahwa atas pembelian kapal bulk carrier dan tug & barge akan memberi dampak positif bagi kinerja keuangan ELPI di Q4 dan seterusnya.
"ELPI berkomitmen untuk dapat memberikan layanan maritime yang safe reliable dan efficient bagi valuable customer ELPI," tutur Eka.
Sedangkan terkait potensi fluktuasi harga batu bara yang sangat mungkin terjadi, Eka juga mengeklaim bahwa pihaknya telah menyiapkan strategi antisipasi.
Strategi tersebut yaitu dengan hanya memfokuskan kinerja ELPI pada angkutan batu bara dalam negeri, yang notabene telah dilindungi oleh Pemerintah melalui kebijakan Domestic Market Obligation (DMO). Selain itu, Eka juga menyebut bahwa pada dasarnya bisnis cargo batubara domestik saat ini di Indonesia masih kekurangan.
"Sehingga ELPI berinvestasi di pasar domestik, selain juga MV (kapal mother vessel) nantinya juga dapat didayagunakan untuk komiditi lain, seperti gandum, jagung atau kargo curah lainnya," ungkap Eka.
Karena itu, dengan optimisme bahwa potensi bisnis ke depan masih sangatg menjanjikan, ELPI juga baru mengumumkan ekspansi bisnis terbarunya ke bidang transhipent.
Langkah tersebut dilakukan melalui aksi korporasi berupa akuisisi PT Samudera Luas Sejahtera Abadi (SLSA) yang selama ini merupakan pelaku bisnis bulk & transhipment.
Dengan aksi akuisisi ini, Pihak ELPI ingin menegaskan visi bisnis perusahaan yang bertekad menyediakan layanan Sustainable Total Marine Solutions.
"Pasca RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) kami langsung tancap gas dengan mengakuisisi perusahaan yaitu PT SLSA. Alhamdulillah dengan (akuisisi) ini kami berhasil ekspansi bisnis ke bidang transhipment," ujar Corporate Secretary ELPI, Wawan Heri Purnomo, dalam kesempatan yang sama.
Menurut Wawan, langkah akuisisi ini merupakan wujud implementasi dari rencana strategis ELPI berupa training & development, overseas shipping offshore dan bulk & transhipment.
Guna memperkuat upaya tersebut, dalam waktu dekat ELPI juga berencana membeli satu unit kapal Mother Vessel Supramax Size senilai USD10,75 juta, yang estimasinya bakal diserahterimakan pada Juli tahun ini.
Saat ini, SLSA diketahui telah mendapatkan kontrak jangka panjang selama 10 tahun dari PT Bumi Nusantara Jaya, dengan total nilai kontrak sekitar Rp1,3 triliun.
"Jadi begitu kapal tiba di Indonesia, langsung on hire pengangkutan batu bara sekitar 1,1 juta matrik ton per tahun," ujar Direktur SLSA, Rachmat Tri Jaya.
Menurut Rachmat, dana pembelian Mother Vessel didapat dari hasil Kredit Investasi dari Bank OCBC-NISP, di mana SLSA memiliki plafon sebesar Rp154,7 miliar. Plafond tersebut akan dialokasikan untuk pengadaan kapal, docking dan pengadaan suku cadang material Mother Vessel.
Dengan adanya kredit investasi SLSA tersebut tentu berdampak positif bagi penambahan revenue ELPI. Kegiatan eksplorasi dan ekspansi bisnis bakal semakin berkembang dari drilling & offshore support service merambah ke tug & barge hingga saat ini ke Transhipment.
"Pemenuhan kewajiban atas kredit investasi dapat dipenuhi sendiri dari SLSA dari kontrak selama 10 tahun. Dalam hal ini, ELPI hanya sebagai Corporate Guarantee dalam kredit yang didapat," tegas Eka. (TSA)