Silmy Karim Kembali Borong 2,43 Juta Lembar Saham KRAS
Dirut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim menambah kepemilikan sahamnya di Perseroan sebanyak 2.438.600 lembar saham.
IDXChannel - Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) Silmy Karim menambah kepemilikan sahamnya di Perseroan sebanyak 2.438.600 lembar saham.
Berdasarkan laporan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/12/2021), Silmy Karim melakukan transaksi dengan harga pembelian saham Rp424, Rp408, dan Rp406.
Adapun pembelian yang dilakukan pada 8 Desember 2021, 9 Desember 2021, dan 15 Desember 2021 tersebut bertujuan untuk investasi dengan status kepemilikan langsung.
Dengan pembelian ini, kepemilikan Silmy di badan emiten pelat merah tersebut meningkat, dari semula 3,69 juta saham atau 0,019% menjadi 6,13 juta atau setara 0,032%.
Di sepanjang tahun ini, Silmy terpantau beberapa kali mengakumulasi saham KRAS. Pada November 2021, Silmy melaporkan telah membeli 380.000 lembar saham emiten baja ini.
Sebelumnya, Krakatau Steel mencatatkan laba sebesar Rp1,06 triliun sampai dengan November 2021. Hal itu sejalan dengan raihan pendapatan sebesar Rp30 triliun atau meningkat 66,8% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun 2020.
Direktur Keuangan Krakatau Steel Tardi mengatakan, dari sisi EBITDA di periode hingga November 2021 ini KRAS berhasil mencapai realisasi EBITDA sebesar Rp2,2 triliun, meningkat 105% dibandingkan EBITDA di periode yang sama tahun 2020.
“Performance Krakatau Steel sampai dengan November 2021 ini kami sampaikan untuk mengembalikan kepercayaan pasar, kreditur, vendor bahwa kinerja Krakatau Steel semakin baik. Kami juga yakin di tahun 2021 ini pun kami akan kembali mencatatkan laba, bahkan meningkat dari laba tahun buku 2020,” ungkap Tardi dalam keterangan resminya di laman keterbukaan informasi BEI, Rabu (15/12/2021).
Sejalan dengan itu, Tardi juga menjelaskan bahwa Krakatau Steel akan memenuhi pembayaran kewajiban utangnya sebesar USD200 juta atau setara Rp2,86 triliun kepada tiga bank milik pemerintah yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang jatuh tempo di bulan Desember 2021.
Lebih lanjut Tardi menyatakan bahwa beragam inisiatif strategis yang dijalankan seperti efisiensi, digitalisasi, dan optimalisasi organisasi menjadikan Krakatau Steel semakin menguatkan daya saing di pasar baja nasional. Hasilnya, Krakatau Steel membukukan perbaikan kinerja di tiap periodenya.
(IND)