Simak Definisi dan Contoh Lock Up dalam Saham; Tujuan dan Manfaatnya bagi Emiten dan Sekuritas
Lock up saham bertujunan untuk mengunci transaksi selama beberapa waktu untuk mengindari paasar yang banjir dengan saham tambahan.
IDXChannel—Apa definisi dan bagaimana contoh lock up dalam saham? Sesuai dengan arti dalam bahasa Indonesia, lock up dalam pasar modal adalah periode di mana investor tidak diperbolehkan untuk menjual saham emiten tertentu, dalam jangka waktu tertentu. Alias dikunci.
Dilansir dari Cermati.com (1/2), lock up merupakan kebijakan dari regulator untuk saham-saham perdana yang baru ditawarkan dalam IPO. Biasanya, saham tersebut akan dikuncu selama 3-6 bulan, bahkan satu tahun.
Penguncian ini juga berlaku untuk pemegang saham utama (pendiri perusahaan, pemilik, manajer, karyawan perusahaan, atau investor besar dan pemodal ventura). Saham tersebut baru bisa diperjualbelikan setelah masa lock up selesai.
Mengapa dilakukan penguncian saham? Tujuannya adalah beberapa hal, yakni mencegah agar pasar tidak banjir dengan saham tambahan untuk dijual, sehingga harga saham dapat ditekan.
Sebab jika tidak dikunci, pemegang saham besar dapat menjual saham IPO sehingga menimbulkan koreksi harga. Kalau hal ini terjadi, maka semua pemegang saham akan merugi.
Dari semua tujuan lock up yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan bahwa berikut ini adalah manfaat yang didapat dari lock up saham, khususnya bagi saham IPO:
Memungkinkan saham menjadi stabil tanpa tekanan jual tambahan dari pemegang saham mayoritas
Memungkinkan pasar untuk menentukan harga sesuai dengan penawaran dan permintaan alami
Menjaga harga saham dan melindungi investor ritel
Potensi peningkatan likuiditas, seiring waktu berjalan karena ada penetapan rentang perdagangan
Contoh Lock Up Saham IPO
Untuk mengetahuui bagaimana lock up sajam bekerja dalam kasus nyata. Anda dapat melihat mometum IPO PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Pada Agustus 2021, BUKA mencatatkan saham perdana 103,06 miliar.
Harga saham BUKA saat IPO adalah Rp850, dengan nilai Rp50 per saham. Dari IPO itu, BUKA mengumpulkan Rp21,90 triliun. BUKA memberlakukan lock up saham selama tiga bulan untuk saham IPO yang dialokasikan untuk karyawan sebanyak 14,02 miliar saham.
Sementara pemegang saham yang memperoleh saham dengan harga di bawah harga IPO, maka wajib lock up selama enam bulan. Sementara masa penguncian untuk pemegang saham besar BUKA adalah delapan bulan.
Lock up saham memang bisa bersifat wajib, sukarela, ataupun berdasarkan perjanjian. Penguncian seperti ini berguna untuk mempertahankan likuiditas dan stabilitas pasar. Sementara pagi perusahaan sekuritas, lock up membantu menjaga stabilitas dan likuiditas portolio.
Demikianlah ulasan singkat tentang apa itu definisi dan contoh lock up saham. Anda bisa membeli saham IPO setelah masa lock up berakhir untuk mendapatkan harga yang lebih menarik (NKK)