Simak, Ini Sentimen yang Jadi Fokus Investor dan Penggerak Pasar
Simak, deretan sentimen yang lagi jadi fokus investor dan penggerak pasar hari ini (20/12/2024).
IDXChannel - Wall Street ditutup mixed pada perdagangan Kamis (19/12/2024). Bursa Eropa berakhir melemah, sementara mayoritas Bursa di Asia pagi ini (20/12) dibuka terkoreksi.
Dari Bursa Amerika Serikat (AS), DJIA ditutup menguat 0,04 persen, S&P 500 melemah 0,09 persen, dan Nasdaq turun 0,10 persen
Menurut riset Panin Sekuritas, pertumbuhan ekonomi di AS meningkat 3,1 persen YoY di kuartal III-2024 (estimasi naik 2,9 persen YoY) dengan belanja komsumsi yang berkontribusi sekitar dua pertiga dari perekonomian tumbuh 3,7 persen.
"Investor masih akan mencermati arah pergerakan inflasi, setelah sebelumnya Presiden The Fed, Jerome Powell, menginformasikan bahwa akan sangat berhati-hati untuk pemangkasan suku bunga ke depannya seiring inflasi yang relatif flat dalam 12 bulan terakhir," berdasarkan riset tersebut.
Rilis data personal consumption expenditure yang akan dirilis di Jumat ini juga menginformasikan bahwa tingkat inflasi masih akan di atas target The Fed di 2 persen, yang diperkirakan akan berada di level 2,5 persen YoY.
Sedangkan dari Pasar Eropa ditutup melemah, dengan DAX anjlok 1,35 persen, FTSE terjun 1,14 persen, dan Stoxx 600 jatuh 1,51 persen.
"Bank of England (BoE) tidak menurunkan suku bunga dan masih di level 4,75 persen pada pertemuan Desember 2024 kemarin dan inflasi di Inggris naik ke level 8 bulan tertinggi di November 2024," ujarnya.
HSBC melihat bahwa BoE akan menerapakan kebijakan higher for longer melihat data inflasi yang masih tinggi.
Norwegia tidak menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember 2024 dan tidak berubah dalam 12 bulan terakhir, namun memberi indikasi bahwa akan melakukan pemangkasan suku bunga di pertemuan Marert 2025. Sementara itu, Swedia memangkas suku bunga 25 bps ke level 2,5 persen.
Dari Bursa Asia, Indeks Jepang naik 0,14 persen, Hong Kong turun 0,56 persen, Shanghai terpangkas 0,36 persen, dan Singapura turun 0,53 persen. Pasar Asia pagi ini dibuka melemah.
"Inflasi inti di Jepang mengalami peningkatan ke 2,7 persen (estimasi 2,6 persen). Selain itu, headline inflation juga di level 2,9 persen (Oktober 2024: 2,3 persen) dan Bank of Japan (BoJ) masih menjaga suku bunga di level 0,25 persen," katanya.
Di sisi lain, harga emas melemah anjlok 1,09 persen, harga minyak Brent melemah 0,69 persen, yield obligasi AS naik 4,8 bps ke level 4,562.
Harga natural gas melonjak 6,22 persen didorong oleh ekspektasi permintaan LNG global yang lebih kuat, serta konsumsi domestik yang tetap tinggi.
"Data dari EIA menunjukkan bahwa perusahaan utilitas menarik lebih dari 100 miliar kaki kubik gas alam dari penyimpanan selama dua minggu berturut-turut, memperpanjang musim penarikan yang telah diprediksi," berdasarkan riset Panin Sekuritas.
Ketidakpastian terkait kelanjutan pasokan gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina mendorong investor untuk mengambil posisi long pada LNG, seiring upaya negara-negara Uni Eropa mencari sumber gas alternatif.
Hal ini meningkatkan permintaan LNG dari AS di tengah pergantian kepemimpinan, dengan Presiden terpilih Trump berjanji akan mengeluarkan lebih banyak izin ekspor LNG, mendorong perusahaan untuk lebih memilih ekspor yang lebih menguntungkan dibandingkan penjualan gas domestik yang lebih murah akibat pasokan dalam negeri yang melimpah.
"Untuk hari ini, kami memperkirakan IHSG melemah disebabkan oleh arah kebijakan moneter yang tidak selonggar ekspektasi awal, tekanan yang tinggi dari outflow dana asing, serta melemahnya komoditas, dan nilai tukar Rupiah," tuturnya.
(Fiki Ariyanti)