Simak Investor, Begini Cara Dapat Dividen Rp100 Juta dari BMRI

BMRI mau tebar dividen jumbo. Kira-kira berapa banyak saham yang harus dikoleksi bila ingin meraup dividen sebanyak Rp100 juta?

IDXChannel – Emiten bank BUMN PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hendak membagikan dividen jumbo untuk periode tutup buku 2022.

Sebagaimana diumumkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perusahaan yang digelar pada Selasa (14/3), pemegang saham BMRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar 60 persen dari laba bersih perusahaan pada 2022, yang mencapai Rp41,1 triliun.

Dengan demikian, total dividen yang hendak dibagikan di periode ini sebesar Rp24,7 triliun dengan besaran dividen per saham mencapai Rp529,34.

Adapun, berasaran dividen tersebut naik hingga 46,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Informasi saja, pada 2022 lalu, BMRI membagikan dividen yang nilainya mencapai Rp360,5/saham.

Dari jumlah dividen pada tahun buku 2022, sebanyak Rp12,84 triliun dividen BMRI disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara karena dividen tersebut untuk Negara Republik Indonesia yang menjadi pemegang saham BMRI dengan kepemilikan 52 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan.

Selain itu, sebesar 48 persen dividen atau senilai Rp11,85 triliun menjadi hak milik saham publik, yang akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan kepemilikannya masing-masing.

Bila investor ingin meraup dividen sebanyak Rp100 juta, kira-kira berapa banyak saham BMRI yang harus dikoleksi?

Sebagai asumsi, jika investor memiliki 1.000 lot saham BMRI, maka dengan dividen sebesar Rp529,34/saham, cuan dari dividen yang diperoleh investor mencapai Rp52,93 juta.

Dengan demikian, bila ingin meraup dividen sekitar Rp100 juta, investor harus memiliki setidaknya 1.900 lot saham dari BMRI.

Perhitungannya, dengan besaran dividen yang sama, investor akan mendapatkan cuan sekitar Rp100,57 juta bila menggenggam saham BMRI sebanyak 1.900 lot.

Sedangkan, bila ingin mengoleksi saham BMRI sebanyak 1.900 lot dengan asumsi harga saham per Rabu (15/3) yang mencapai Rp10.050/saham, maka modal yang diperlukan investor sebesar Rp1,91 miliar.

Kendati demikian, perolehan dividen tersebut belum termasuk pajak yang nilai potongannya bisa mencapai 10 persen hingga 20 persen dari perolehan penghasilan dari dividen.

Di samping itu, harga saham bisa berfluktuasi sesuai dan bisa pengearuh terhadap capital gain atau capital loss, sehingga modal yang dikeluarkan dan valuasi kepemilikan saham seorang investor bisa berbeda dari ilustrasi di atas.

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.