MARKET NEWS

Simak Plus-Minus Sektor Properti di Semester II 2023 dan Pilihan Saham untuk Long Term

Febrina Ratna 18/08/2023 10:00 WIB

Sejumlah emiten properti kelas kakap mencatatkan kinerja yang positif di semester I 2023. Sejumlah sentimen pun bakal membayangi sektor ini hingga akhir tahun.

Simak Plus-Minus Sektor Properti di Semester II 2023 dan Pilihan Saham untuk Long Term. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pasar properti di tanah air sedikit demi sedikit mulai kembali pulih. Terutama sejak pandemi Covid-19 berangsur-angsur membaik.

Sejumlah emiten properti kelas kakap bisa mencatatkan kinerja yang positif di paruh pertama tahun ini. Seperti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang mengantongi pendapatan Rp4,99 triliun di semester I 2023, naik sekitar 30% dibanding periode yang sama tahun lalu mencapai Rp3,83 triliun.

Dari bottom line, anak usaha Grup Sinar Mas itu mencatatkan perolehan laba berjalan Rp1,35 triliun, melesat 165,81% dari akhir Juni 2022 yang mencapai Rp509,03 miliar.

Selain itu, ada PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang mencatatkan pendapatan semester I 2023 sebesar Rp8,07 triliun, naik 18,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,81 triliun.

Emiten Grup Lippo itu pun berhasil membalikkan rugi pada semester I 2022 sebesar Rp1,06 triliun, menjadi laba di akhir Juni 2023 sebesar Rp1,39 triliun.

Pengembang properti lainnya, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) membukukan pendapatan bersih sepanjang semester I 2023 sebesar Rp2,96 triliun. Angkanya naik 8,65% dari semester I 2022 yang mencapai Rp2,72 triliun.

Kinerja bottom line pun membaik dengan laba periode berjalan di akhir Juni 2023 mencapai Rp527,8 miliar, naik hingga 71,58% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp307,61 miliar.

Sementara itu, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mengantongi pendapatan Rp4,46 triliun pada semester I 2023, turun 4,29%  dibandingkan Rp4,66 triliun pada semester I 2022.

Laba periode berjalan pada akhir Juni 2023 tercatat sebesar Rp832,47 miliar, terkontraksi 23,76% dibandingkan semester I 2022 sebesar Rp1,09 triliun.

Untuk prospek ke depannya, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mengatakan ada sentimen positif dan negatif untuk sektor properti. Sentimen positif yang mendukung di antaranya  musim serah terima dari properti yang terjual pada 2021-2023 yang dapat mendorong pendapatan dan laba real estate tahun ini meningkat.

Faktor pendukung lainnya yaitu adanya recurring income dari mall dan hotel sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat. Hal tersebut dapat mendorong kinerja emiten properti.

Selain itu, rencana pemerintah untuk mempermudah kepemilikan properti bagi Warga Negara Asing (WNA) turut menjadi katalis positif bagi sektor properti di paruh kedua tahun ini.

Di sisi lain, sektor properti masih dibayang-bayangi oleh kenaikan suku bunga. Hal itu masih menjadi pemberat mengingat mayoritas masyarakat membeli dengan cara KPR.

Sentimen negatif lainnya yaitu tidak adanya insentif pajak yang dapat membatasi daya beli masyarakat. Meski begitu, Jono menyatakan sektor properti secara sentimen masih positif.

“Apalagi developer besar seperti CTRA dan BSDE masih mencatatkan marketing sales tahun ini tumbuh positif,” ujarnya kepada IDXChannel.com, Selasa (15/8/2023).

Dengan kondisi tersebut, Jono pun menyebut SMRA bisa menjadi saham pilihan yang bisa diperhatikan oleh investor. “Dengan target jangka panjang ke 820,” ujarnya.

(FRI)

SHARE