Simak Prospek Saham BTPN yang Alami Tekanan Jual Jelang Rights Issue
Harga saham PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mengalami tekanan jual signifikan menjelang pencatatan rights issue di Bursa Efek Indonesia (BEI).
IDXChannel - Harga saham PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mengalami tekanan jual signifikan menjelang pencatatan rights issue di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Head of Research Retail MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai saham BTPN masih berada di area positif dari sisi indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD).
“BTPN sempat menembus Moving Average (MA) 200, masih ada potensi menguat, namun indikator Stochastic mengalami deadcross dan sedang menuju area netralnya,” kata Didit saat dihubungi IDX Channel, Jumat (1/3/2024).
Investor, terang Didit, dapat melakukan trading buy dengan mencermati sejumlah level. Adapun support level berada di area Rp2.600, dengan resistance di Rp2.680.
Setelah sempat terkerek hampir 3 persen, hingga Rp2.680 per saham pada Rabu (27/2/2024), BTPN kini menuruni tangga hingga menyentuh Rp2.600 per saham per Jumat (1/3/2024) hingga pukul 13:40 waktu JATS.
Sesuai jadwal, pencatatan rights issue BTPN-R bakal berlangsung pada Senin depan (4/3/2024). Investor memiliki opsi untuk memperdagangkan atau menebus rights menjadi saham BTPN. Periodenya akan berakhir pada 13 Maret 2024.
Secara umum, pergerakan saham emiten yang melaksanakan rights issue akan mulai mendekati harga tebus/konversinya, terutama menjelang periode perdagangan ataupun penebusan. Ini yang terjadi pada saham BTPN akhir pekan ini yang mendekam di Rp2.600 per saham, sesuai harga tebus rights-nya.
Sebagai pemegang saham mayoritas, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) akan melaksanakan seluruh rights yang dimiliki dengan jumlah sebanyak 2.292.033.462 saham baru.
Bagi investor yang tidak menebus haknya maka berpeluang mengalami dilusi kepemilikan maksimal sebesar 24,32%, demikian isi prospektus perseroan.
(YNA)