MARKET NEWS

Sinergi Bisnis dengan JSI, Leyand (LAPD) Siapkan Aksi Korporasi

Rahmat Fiansyah 04/12/2025 10:35 WIB

PT Leyand International Tbk (LAPD) mulai meracik strategi untuk memperkuat bisnisnya seiring kehadiran pengendali baru, PT JSI Sinergi Mas.

PT Leyand International Tbk (LAPD) mulai meracik strategi untuk memperkuat bisnisnya seiring kehadiran pengendali baru, PT JSI Sinergi Mas. (Foto: Dok. Leyand)

IDXChannel - PT Leyand International Tbk (LAPD) mulai meracik strategi untuk memperkuat bisnisnya seiring kehadiran pengendali baru, PT JSI Sinergi Mas. Sinergi bisnis ke depan dengan JSI berpotensi dilakukan, namun membutuhkan modal yang memadai.

Leyand tengah menyiapkan aksi korporasi untuk memperkuat struktur permodalan. Hingga 30 September 2025, ekuitas perseroan berada di level Rp26,7 miliar.

Angka tersebut turun dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar Rp28,3 miliar. Penurunan terjadi karena adanya defisiensi modal yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp21,1 miliar.

Direktur Utama Leyand, Bambang Rahardja Burhan mengatakan, manajemen berkomitmen untuk terus memperkuat struktur permodalan. 

"Tujuannya agar mendukung strategi dan kelangsungan usaha perseroan," kata Bambang dalam keterangan resmi, Kamis (4/12/2025).

Bambang menjelaskan, saat ini skema dan detail rencana tersebut masih dalam tahap penjajakan serta kajian internal oleh manajemen. Selain itu, perseroan juga perlu meminta persetujuan para pemegang saham, khususnya kepada JSI sebagai pengendali baru.

Selain itu, kata dia, rencana aksi korporasi juga mempertimbangkan beberapa kondisi lainnya. Mulai dari kondisi ekonomi makro, sentimen pasar modal, kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kondisi ekonomi global secara umum, hingga faktor-faktor lain yang memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha perseroan secara umum.

"Perseroan akan menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik dan otoritas terkait apabila rencana aksi korporasi tersebut sudah final," ujarnya.

Sementara itu, JSI sebagai pengendali baru perseroan juga tengah mengembangkan bisnis ke sektor energi dan pertambangan, termasuk pasir silika. Langkah ini dilakukan untuk menambah sumber pendapatan baru.

Menurut Bambang, jika Leyand ikut masuk ke rantai pasok bisnis JSI, perseroan akan mematuhi ketentuan POJK No. 17/POJK.04/2020. Dia menilai, sektor energi dan pasir silika merupakan sektor prospektif untuk memulihkan kinerja keuangan perseroan. 

(Rahmat Fiansyah)

SHARE