Sinergi Inti Andalan Prima (INET) Mau IPO, Tawarkan Harga Rp100-101 per Saham
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk akan menawarkan saham perdana (IPO) maksimal 1,5 miliar saham dengan harga pada rentang Rp100-101 per saham.
IDXChannel - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) memasuki periode penawaran awal atau book building mulai hari ini (26/6) sampai dengan 5 Juli mendatang. Calon emiten di bidang teknologi informasi ini menawarkan harga IPO dalam rentang Rp100-Rp101 per saham.
Dalam prospektus yang dikutip dari laman e-IPO, Senin (2/6/2023), perseroan akan melepas saham maksimal 1,5 miliar saham biasa atau maksimal 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp10 per saham.
Perseroan memasang harga IPO pada kisaran Rp100 sampai Rp101 per saham, sehingga dana segar yang diincar dalam proses penawaran umum saham perdana ini maksimal Rp151,5 miliar.
Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga menerbitkan sebanyak 2,1 miliar Waran Seri I atau maksimal 35 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) saat penjatahan IPO.
Setiap pemegang lima saham baru, berhak memperoleh tujuh Waran Seri I, di mana setiap satu Waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang dikeluarkan dalam portepel.
Nilai nominal Waran Seri I Rp10 per saham dengan harga pelaksanaan Rp91 per saham, sehingga total hasil pelaksanaan Waran Seri I maksimal meraup dana Rp191,1 miliar.
Dalam hal penggunaan dana hasil IPO, rencananya sekira Rp90 miliar akan dipakai perseroan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak, yakni PT Pusat Fiber Indonesia (PFI)
Kemudian akan digunakan oleh PFI dengan rincian sekira Rp60 miliar untuk belanja modal (capex), berupa pengembangan jaringan kabel fiber optic di area Jabodetabek dan sekira Rp30 miliar akan digunakan oleh PFI sebagai modal kerja (opex), namun tidak terbatas pada pembelian bandwidth internet, pembayaran gaji karyawan, dan uang jaminan (deposit) sewa fiber optic di area Pulau Jawa.
Selanjutnya sekira Rp30 miliar dari hasil dana IPO akan dipakai perseroan untuk melakukansetoran modal kepada entitas anak lainnya, yakni PT Data Prima Solusindo (DPS) sebagai modal kerja.
Sedangkan sisa uang yang diraup dari IPO akan digunakan perseroan untuk modal kerja, namun tidak terbatas pada pembelian bandwithd internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan, dan pembelian persediaan kabel, serta material lain.
Sementara penggunaan dana Waran Seri I bakal dipakai perseroan untuk modal kerja. Rencananya, Sinergi Inti Andalan Prima akan memulai masa penawaran umum pada 13-17 Juli 2023 dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Juli mendatang dengan menggunakan kode INET.
(FAY)