MARKET NEWS

Sinyal Penundaan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Terkoreksi

Maulina Ulfa 17/04/2024 09:45 WIB

Harga emas bertahan berada di kisaran USD2.380 per per troy ons pada perdagangan Rabu (17/4/2024).

Sinyal Penundaan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Terkoreksi. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga emas bertahan berada di kisaran USD2.380 per per troy ons pada perdagangan Rabu (17/4/2024).

Harga emas turun tipis 0,06 persen di level USD2.383 per troy ons pada pukul 8.48 WIB, seiring sinyal penundaan penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Meski demikian, harga emas berada pada level tertinggi sepanjang masa. (Lihat grafik di bawah ini.)

Ketua The Fed Jerome Powell di Wilson Center di Washington memberikan komentar yang mengimbangi meningkatnya permintaan aset safe-haven ini di tengah ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

“Mengingat kekuatan pasar tenaga kerja dan kemajuan inflasi sejauh ini, sangatlah tepat untuk memberikan kebijakan restriktif lebih lanjut dan membiarkan data serta prospek yang berkembang memandu kita,”kata Powell.

Informasi saja, kenaikan suku bunga cenderung menurunkan daya tarik aset tanpa bunga seperti emas.

Logam mulia ini didukung oleh permintaan yang kuat dari bank sentral dan permintaan safe haven sejak ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang memanas setelah Israel mengatakan akan menanggapi serangan pesawat tak berawak Iran.

Investor kini tengah menanti petunjuk tentang  jalur penurunan suku bunga dari pidato pejabat The Fed sepanjang minggu ini dan berharap mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter.

Sebelumnya, harga emas di pasar spot kembali menyentuh all-time high (ATH) di level USD2.385,79 per troy ons pada perdagangan Selasa (16/4) pukul 07.00 WIB.

Emas kembali menyentuh level tertinggi seiring didorong oleh konflik yang memanas di Timur Tengah antara Iran dan Israel.

Harga emas naik melampaui USD2.320 per troy ons dan melanjutkan kenaikannya untuk minggu keempat berturut-turut.

Pada penutupan perdagangan Senin (15/4), harga emas naik ditutup melesat 1,76 persen di level USD2.385 per troy ons. Secara year on year (YOY) harga emas sudah melesat 18,84 persen.

Harga emas sempat turun 1,39 persen di level USD2.343 per troy ons pada penutupan perdagangan Jumat (12/4).

Alex Ebkarian, COO dan salah satu pendiri Allegiance Gold, mengatakan kepada CBS News, harga emas melonjak lebih tinggi dan melampaui rekor tertinggi karena perpaduan persoalan ekonomi dan geopolitik.

Di antaranya seperti kenaikan inflasi, melemahnya dolar, dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung.

Ebkarian juga menyebutkan aktivitas bank sentral sebagai faktor yang berkontribusi di balik kenaikan harga emas.

“Bank-bank sentral, yang dipimpin oleh negara-negara BRICS Plus, membeli emas dengan kecepatan dan tingkat suku bunga yang lebih cepat setiap bulannya. Kami melihat lebih banyak investasi yang dipimpin oleh bank sentral dalam bentuk emas dibandingkan dengan obligasi pemerintah AS,” kata Ebkarian.

Informasi saja, melansir Trading Economics, Bank Rakyat China (PBOC) diketahui secara konsisten membeli logam mulia selama 17 bulan terakhir. Cadangannya meningkat menjadi 72,74 juta troy ons pada Maret dari 72,58 juta troy ons pada Februari.

Negara lain, seperti India, Turki, dan Kazakhstan juga meningkatkan pembelian emas batangan mereka tahun ini. (ADF)

SHARE