Sinyal Suku Bunga The Fed Turun di September Makin Kuat, Rupiah Happy
Rupiah hari ini, Senin (5/8) ditutup menguat 11 poin atau 0,07 persen ke level Rp16.189 per USD dari sebelumnya di Rp16.200 per USD.
IDXChannel - Rupiah hari ini, Senin (5/8) ditutup menguat 11 poin atau 0,07 persen ke level Rp16.189 per USD dari sebelumnya di Rp16.200 per USD.
Mata uang Garuda sempat dibuka pada level Rp16.176 per USD, berdasarkan data Bloomberg.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, USD dipengaruhi serangkaian pembacaan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan terutama pada aktivitas manufaktur dan pasar tenaga kerja, mendorong kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar di dunia itu melambat lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya .
"Prospek ekonomi yang lebih lemah juga membuat para pedagang memperkirakan potensi pemotongan suku bunga yang lebih dalam oleh Federal Reserve, yang baru-baru ini mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga pada September mungkin terjadi," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (5/8).
Dia menambahkan, Bank sentral AS berpotensi memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada September dan dapat mengakhiri tahun dengan suku bunga turun sebesar 100 basis poin, menurut CME Fedwatch.
Data indeks manajer pembelian swasta pada Senin ini menunjukkan sektor jasa China tumbuh lebih dari yang diharapkan pada Juli. Menurut Ibrahim, ini menunjukkan bahwa beberapa aspek ekonomi tetap tangguh meskipun terjadi penurunan aktivitas manufaktur.
Angka tersebut membantu meningkatkan sentimen terhadap China yang selama ini menjadi titik lemah utama bagi komoditas, yang merupakan ketahanan dalam perekonomian.
Pengumuman tersebut membantu sedikit meningkatkan sentimen terhadap China setelah rilis yang suram pada sektor manufaktur minggu lalu. Sejumlah data ekonomi utama China akan dirilis minggu ini, termasuk data perdagangan dan inflasi.
Dari sentimen domestik, Ibrahim menuturkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2024 sebesar 5,05 persen secara tahunan (yoy). Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal II-2023, yang sebesar 5,17 Persen.
Sementara, secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi RI tercatat 3,79 persen. Sedangkan, sepanjang semester I-2024 pertumbuhan ekonomi mencapai 5,08 persen.
"Berdasarkan data di atas, mata uang Rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp16.140-Rp16.210 per USD," ujar Ibrahim.
(Fiki Ariyanti)