MARKET NEWS

SMMT-TOBA Pimpin Saham Batu Bara, ITMG Turun Terus

Melati Kristina - Riset 14/11/2022 12:53 WIB

Saham sejumlah emiten batu bara melesat pada sesi I, Senin (14/11) seiring menguatnya harga komoditas kendati beberapa emiten sahamnya masih terkontraksi.

SMMT-TOBA Pimpin Saham Batu Bara, ITMG Turun Terus. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham emiten batu bara PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) hingga PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) jadi penggerak kinerja saham batu bara pada sesi I, Senin (14/11).

Kendati demikian, emiten batu bara lainnya seperti PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) hingga PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) masih mencatatkan kinerja saham yang merosot.

Melansir dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (14/11) hingga penutupan sesi I, saham SMMT terkerek 13,82 persen mengungguli emiten batu bara lainnya. Adapun harga sahamnya naik menjadi Rp700/saham.

Sementara nilai transaksi saham SMMT mencapai Rp6,46 miliar dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 9,64 juta saham.

Menyusul SMMT, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) juga jadi penopang kinerja saham sektor batu bara pada perdagangan hari ini. Adapun saham TOBA melesat hingga 10,24 persen menjadi Rp700/saham.

Selain kedua emiten yang disebutkan di atas, emiten batu bara lainnya yang juga mencatatkan kenaikan harga saham yaitu PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan ADMR.

BEI mencatat, baik HRUM maupun ADMR, harga sahamnya masing-masing naik sebesar 4,39 persen dan 3,61 persen.

Sementara, harga saham HRUM mencapai Rp1.665/saham. Sedangkan harga anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk, yaitu ADMR naik menjadi Rp1.865/saham.

Naiknya harga saham batu bara pada sesi I, Senin (14/11) seiring melesatnya harga komoditas batu bara pada Jumat (11/11) lalu.

Sebagaimana disebutkan dalam data Barchart, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Desember pada 11 November 2022 mencapai USD299,50/ton atau menguat 3,49 persen secara harian.

Kendati sejumlah emiten berhasil mencatatkan harga saham yang melesat pada perdagangan Senin (14/11), saham emiten batu bara lainnya justru masih terkontraksi.

Data BEI menyebutkan, saham FIRE mengalami kontraksi paling dalam, yakni ambruk hingga 5,37 persen.

Padahal, saham FIRE pada perdagangan Jumat (11/11) melambung hingga 7,19 persen ditutup di level Rp298/saham.

Selain FIRE, saham emiten batu bara lainnya yang merosot yaitu PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK), dengan penurunan hingga 2,13 persen menjadi Rp276/saham.(Lihat tabel di bawah ini.)

Sedangkan saham emiten batu bara lainnya yaitu PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) juga mengalami penurunan harga saham yang masing-masing terkontraksi di minus 1,09 persen dan minus 0,73 persen.

Adapun harga saham baik MBAP dan GEMS sama-sama turun menjadi Rp6825/saham. Sedangkan emiten batu bara lainnya yang sahamnya merosot yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR) dan ITMG.

Melansir data BEI, harga saham UNTR merosot di minus 0,60 persen menjadi Rp28.825/saham. Sedangkan ITMG turun hingga minus 0,73 persen menjadi Rp37.275/saham. 

Periset: Melati Kristina

(ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

SHARE