MARKET NEWS

Soegiarto Adikoesoemo Borong 3,573 Juta Saham AKRA Senilai Rp4,08 M

Anggie Ariesta 20/06/2022 15:26 WIB

Presiden Komisaris PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Soegiarto Adikoesoemo borong saham AKRA senilai Rp4,08 miliar.

Soegiarto Adikoesoemo Borong 3,573 Juta Saham AKRA Senilai Rp4,08 M (Dok.MNC)

IDXChannel - Presiden Komisaris PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Soegiarto Adikoesoemo menambah kepemilikan saham emiten sektor energi dengan subsektor perdagangan olahan minyak bumi itu pada 16-17 Juni 2022.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (20/6/2022), Soegiarto menyampaikan bahwa telah membeli saham AKRA sebanyak 3.573.300 saham pada harga pembelian rata-rata Rp1.144 per saham. Dengan demikian, Soegiarto membeli saham AKRA senilai Rp4,08 miliar.

"Tujuan pembelian saham adalah untuk investasi dengan kepemilikan saham langsung, " tuturnya.

Setelah pembelian tersebut, kepemilikan saham Soegiarto pada AKRA bertambah menjadi 65,6 juta saham. Penambahan tersebut berarti setara dengan 0,33 persen dibandingkan sebelumnya 62,05 juta saham.

Pemegang saham AKR Corporindo per 31 Mei 2022 adalah PT Arthakencana Rayatama sebagai pengendali yakni 11,96 miliar saham atau 59,60 persen, Masyarakat 7,7 miliar saham atau 38,72 persen, dan saham treasury sebanyak 336,30 juta atau 1,68 persen.

Dalam laporan keuangan AKRA, Perseroan mencetak laba bersih Rp1,1 triliun sepanjang 2021. Angka ini naik 20,23 persen dari realisasi laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp924,91 miliar.

Adapun pendapatan AKRA selama tahun 2021 tumbuh 45 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) mencapai Rp25,70 triliun. Pendapatan yang solid ini didukung oleh pertumbuhan volume perdagangan dan distribusi sejalan dengan kenaikan harga jual BBM dan bahan kimia dasar yang didistribusikan.

AKRA menghasilkan pertumbuhan yang kuat pada produk kimia dasar dan BBM. Permintaan bahan kimia dasar mencatat pertumbuhan di sektor pabrik pengolahan (smelter), industri rayon dan sektor lainnya. Pasokan minyak bumi ke sektor pertambangan, perkebunan dan sektor lainnya meningkat sepanjang tahun lalu. 

Pendapatan dari segmen BBM dan bahan kimia dasar mencapai Rp23,71 triliun, naik 46,20 persen dari pendapatan tahun 2020 yang hanya Rp16,21 triliun.

Kawasan industri dan pelabuhan terintegrasi terbesar di Indonesia, yakni Java Integrated Industrial and Port Estate atau JIIPE juga turut berkontribusi pada pertumbuhan laba AKRA selama tahun 2021.

(IND) 

SHARE