Sri Rejeki (SRIL) Cetak Rugi Rp2,81 Triliun di 2023, Susut 55,79 Persen
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) membukukan rugi bersih sebesar USD174,84 juta atau Rp2,81 triliun (kurs Rp16.071 per USD) pada 2023.
IDXChannel - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) membukukan rugi bersih sebesar USD174,84 juta atau Rp2,81 triliun (kurs Rp16.071 per USD) pada 2023.
Angka itu susut dibandingkan 2022 yang sebesar USD395.56 juta. Sejalan dengan itu, penjualan bersih perseroan mengalami penurunan sebesar 38,02% menjadi USD325,08 juta atau Rp5,22 triliun pada 2023. Capaian itu turun 38,02% dari tahun 2022 lalu yang sebesar USD524,56 juta.
Secara rinci, penjualan segmen pemintalan tercatat sebesar USD208,47 juta atau Rp3,35 triliun. Kemudian, segmen pertenunan mencatatkan penjualan sebesar USD15,64 juta atau Rp251,43 miliar, segmen finishing fabric mencatatkan penjualan sebesar USD66,88 juta atau Rp1,07 triliun, serta penjualan segmen konveksi tercatat sebesar USD34,07 juta atau Rp547,85 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan SRIL tercatat sebesar USD401,67 juta atau Rp6,45 triliun, turun 49,22% yang sebesar USD791,08 juta. Beban penjualan perseroan tercatat sebesar USD15,80 juta, serta beban umum dan administrasi tercatat sebesar USD25,79 juta.
Per Desember 2023, total nilai aset SRIL tercatat sebesar USD648,98 juta atau Rp10,43 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar USD1,60 miliar dan total defisiensi modal tercatat sebesar USD954,82 juta.
Pada 2023 lalu, perseroan melakukan sejumlah upaya untuk menekan kerugian antara lain, melakukan testing dan analisa secara berkala terhadap kebutuhan produksi, membuat strategi pengadaan tepat waktu dan transparan, terutama penganggaran dan pemilihan vendors yang disesuaikan dengan posisi keuangan perusahaan, serta mengoptimalkan supply chain management untuk efisiensi kebutuhan modal kerja.
Di samping itu, perseroan juga melakukan reorganisasi struktur organisasi pemasaran yang lebih fokus pada unit bisnis sebagai pusat keuntungan. Juga, meningkatkan kerja sama dengan UMKM tekstil, serta pembinaan kewirausahaan guna membangkitkan ekonomi masyarakat.
(DES)