STA Resources (STAA) Raup Laba Rp657 Miliar, Meningkat 55 Persen
PT Sumber Tani Agung Sejahtera Tbk atau STA Resources (STAA) mencatat lonjakan laba bersih pada enam bulan pertama tahun ini.
IDXChannel - PT Sumber Tani Agung Sejahtera Tbk atau STA Resources (STAA) mencatat lonjakan laba bersih pada enam bulan pertama tahun ini.
Sepanjang Januari-Juni 2025, emiten sawit tersebut mencetak laba bersih sebesar Rp657 miliar atau meningkat sekitar 55 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar Rp423 miliar.
Dalam laporan keuangan konsolidasian yang diterbitkan Selasa (22/7/2025), kenaikan laba tersebut sejalan dengan penjualan bersih perseroan yang mencapai Rp3,59 triliun, naik 33 persen secara tahunan.
Penjualan minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO) mendominasi penjualan STAA sebesar 67,4 persen, yang diikuti minyak inti sawit (Palm Kernel Oil/PKO) sebesar 21,3 persen dan inti sawit (Palm Kernel/PK) sebesar 5,9 persen.
Sisanya STAA menjual beragam produk turunan sawit. Pada tahun ini, perseroan untuk kali pertama menjual RBD Palm Oil, RBD Palm Stearine, RBD Palm Olein, dan Pellet. Hal ini seiring beroperasinya pabrik refinery STAA.
Selain itu, perseroan juga menjual sebagian besar minyak sawit dan turunannya ke pasar domestik. Segmentasi pasar lokal mencapai 98 persen dan sisanya diekspor.
Sejalan dengan kenaikan angka penjualan, beban pokok juga meningkat sebesar 28 persen menjadi Rp2,42 triliun. Namun, laju biaya yang lebih lambat ini membuat laba kotor perseroan melejit 46 persen.
STAA juga mencatat laba operasional setelah dikurangi beban operasional sebesar Rp967 miliar. Sementara dari sisi bottom line, STAA mencetak laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp656 miliar.
Dari sisi arus kas, perseroan mencatat penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp3,76 triliun, mencerminkan penjualan tersebut sudah terealisasi. Sementara arus kas bersih dari aktivitas operasional sebesar Rp634 miliar.
Posisi kas dan setara kas STAA tercatat berkurang 24 persen dalam enam bulan menjadi Rp999,7 miliar. Namun, angka persediaan naik lebih dari dua kali lipat menjadi Rp998 miliar, yang mengindikasikan keyakinan manajemen terhadap prospek penjualan tahun ini.
Ekuitas STAA juga tumbuh menjadi Rp5,53 triliun seiring kenaikan laba bersih. Adapun aset hingga akhir Juni 2025 tercatat Rp8,35 triliun dengan posisi utang berbunga sebesar Rp1,57 triliun.
(Rahmat Fiansyah)