MARKET NEWS

Standar Permintaan Pasar Makin Tinggi, GRP (GGRP) Rilis Dua Produk Baru Berkelanjutan

Taufan Sukma Abdi Putra 26/06/2025 19:48 WIB

sektor infrastruktur masa depan harus lebih cerdas, lebih hijau, dan dibangun bersama.

Standar Permintaan Pasar Makin Tinggi, GRP (GGRP) Rilis Dua Produk Baru Berkelanjutan (foto: iNews Media Group)

IDXChannel - PT Gunung Raja Paksi Tbk, atau GRP, terus berupaya menjawab permintaan pasar yang semakin beragam, dan dengan standar kualitas yang diminta juga semakin tinggi.

Misalnya saja permintaan pasar terhadap ketersediaan produk baja yang efisien secara biaya, memiliki ketahanan material yang dapat diandalkan, namun juga dituntut untuk tetap sesuai dengan aspek ramah lingkungan dan azas keberlanjutan.

"Kami berkomitmen untuk senantiasa menghadirkan solusi yang relevan di tengah perubahan ekspektasi industri konstruksi dan manufaktur, baik di dalam maupun luar negeri," ujar Presiden Direktur GRP, Fedaus, dalam keterangan resminya, Rabu (25/6/2025).

Sebagai salah satu produsen baja swasta terbesar di Indonesia, menurut Fedaus, kesiapan dan kesigapan GRP dalam menjawab kebutuhan pasar tersebut mutlak dilakukan, demi menjaga daya saing di tengah persaingan industri baja yang demikian ketat.

Terbaru, guna menjawab kebutuhan pasar tersebut, emiten berkode saham GGRP itu baru saja merilis dua lini produk baru, yaitu FORTISE dan FORTISE+, yang diklaim sebagai bagian dari strategi Perseroan dalam menyediakan material konstruksi yang tangguh dan selaras dengan tren keberlanjutan global.

Dengan menggunakan teknologi Electric Arc Furnace (EAF) dan material baja scrap, GRP berupaya menghadirkan solusi yang relevan di tengah perubahan ekspektasi industri konstruksi dan manufaktur, baik di dalam maupun luar negeri.

"FORTISE kami tujukan untuk aplikasi umum, menawarkan fleksibilitas dan efisiensi produksi bagi proyek konstruksi skala besar maupun menengah. Sementara FORTISE+ memang diformulasikan untuk kebutuhan yang lebih spesifik, seperti struktur bangunan bertingkat, fasilitas industri, dan infrastruktur berat," ujar Fedaus.

Kedua produk ini, dikatakan Fedaus, memadukan antara kekuatan dan keberlanjutan, di mana FORTISE+ dibuat dari material baja scrap dengan kadar sekitar 75 persen, dan memiliki yield strength di atas 345 MPa, tensile strength lebih dari 450 MPa, serta tersedia dalam ketebalan hingga 120 mm.

"Dengan hadirnya dua produk baru ini, kami berharap dapat memperluas kontribusi industri baja nasional dalam memenuhi kebutuhan sektor strategis, sekaligus mendukung pencapaian target jangka panjang Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat," ujar Fedaus.

Tak hanya itu, peluncuran FORTISE dan FORTISE+ disebut Fedaus juga merupakan bagian dari komitmen GGRP dalam konsistensi berinovasi, terutama dalam menghadirkan pilihan material baja yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kebutuhan pasar.

"Kami percaya, inovasi perlu terus berjalan seiring dengan tantangan, dan kemajuan industri nasional hanya dapat tercapai melalui kolaborasi lintas sektor dan keberanian untuk mencoba pendekatan baru," ujar Fedaus.

Di lain pihak, peluncuran ini mendapat perhatian dari pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun para pelaku industri.

"Inisiatif pengembangan produk baja yang efisien energi dan ramah lingkungan merupakan langkah penting dalam memperkuat daya saing industri nasional di tengah transisi global menuju ekonomi hijau," ujar Direktur Logam, Ditjen Ilmate, Kementerian Perindustrian, Dodiet Prasetyo, dalam seremoni peluncuran.

Sementara, Direktur Keberlanjutan Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum, Kimron Manik, juga menyampaikan dukungan, dengan menyampaikan bahwa sektor infrastruktur masa depan harus lebih cerdas, lebih hijau, dan dibangun bersama.
 
"Kementerian Pekerjaan Umum mendorong penggunaan material konstruksi yang ramah lingkungan sejak tahap desain hingga operasional. Baja memegang peranan penting dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan adaptif," ujar Kimron.

(taufan sukma)

SHARE