MARKET NEWS

Standard Chartered Jual 45 Persen Saham di Bank Permata, Ini Lengkapnya

Fahmi Abidin 27/02/2019 12:30 WIB

Standard Chartered menyatakan rencana restrukturisasi tiga tahun ke depan, termasuk penjualan saham perseroan di perusahaan patungan yakni PT Bank Permata Tbk.

Standard Chartered Jual 45 Persen Saham di Bank Permata, Ini Lengkapnya. (Foto: Ist)

IDXChannel – Setelah Standard Chartered PLC mengumumkan bahwa laba tahunan berada di bawah ekspektasi pasar. Perusahaan keuangan ini menyatakan rencana restrukturisasi tiga tahun ke depan, termasuk penjualan saham perseroan di perusahaan patungan di Indonesia yakni PT Bank Permata Tbk (BNLI).

Upaya jual saham BNLI oleh Standard Chartered merupakan bagian dari upaya bank asal Inggris tersebut untuk meningkatkan imbal hasil atas modal berwujud atau return of tangible equity (RoTE) secara global menjadi 10% pada 2021, dari sekitar 5% saat ini.

Dilansir laman lse.co.uk, Selasa (26/2), bank yang sahamnya berada di Bursa Efek London termasuk di jajaran indeks FTSE 100 menaikkan dividen final tahun 2018 sebesar 36%.

Untuk menjalani restrukturisasi yang direncanakan, Standard Chartered memperkirakan restrukturisasi yang dilakukan membutuhkan dana USD500 juta dalam tiga tahun ke depan, sehingga perseroan memutuskan usaha patungannya di Indonesia tersebut akan dilepas.

Kepala Kepala Eksekutif Grup StanChart Bill Winters dalam keterangan tertulisnya menyebutkan bahwa mereka telah berupaya merombak bisnis secara fundamental agar dapat meraih pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan imbal hasil atas modalnya hingga dua kali lipat.

“Kami akan mencapai ini dengan fokus tanpa henti pada keunggulan kompetitif terkuat yang kami miliki, mengurangi operasional yang imbal hasilnya rendah, meningkatkan inovasi dan produktivitas,” kata Winters, pada Selasa (26/2).

Saat ini, Standchart harus memasukkan semua aset Permata di neracanya, namun 45% laba Permata yang berkontribusi ke neraca. Pada nilai saat ini, Standchart berharap memperoleh USD1 miliar untuk sahamnya di Permata dan melepas sekitar USD9 miliar risiko aset tertimbang.

Sebagai bagian dari rencana restrukturisasi, Standard Chartered juga ingin merestrukturisasi operasinya di pasar Korea, Uni Emirat Arab, dan India yang berkinerja buruk.

Sekadar informasi, Saat ini Stanchart menguasai 44,56% saham PermataBank. Pemilik lain bank tersebut adalah PT Astra International Tbk melalui Jardine Matheson Holdings Limited Bermuda.

Kapitalisasi pasar saham PermataBank mencapai Rp28,18 triliun. Jika Standard Chartered memutuskan keluar sepenuhnya dari pasar Indonesia, mereka akan mendapatkan kembali modal sekitar Rp12,56 triliun. (*)

SHARE