MARKET NEWS

Stimulus Beijing Jadi Katalis, Saham Properti China Melonjak

Maulina Ulfa - Riset 06/09/2023 14:26 WIB

Sejumlah saham perusahaan properti China mengalami lonjakan pada perdagangan Rabu (6/9/2023).

Stimulus Beijing Jadi Katalis, Saham Properti China Melonjak. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Sejumlah saham perusahaan properti China mengalami lonjakan pada perdagangan Rabu (6/9/2023).

Saham Evergrande yang sebelumnya mengajukan penundaan pembayaran obligasi dan terancam bangkrut mengalami kenaikan 48,57 persen pada perdagangan sesi kedua hari ini. Sementara itu, saham perusahaan properti lainnya, Sunac China Holding melonjak 67,09 persen. Saham Country Garden Holdings Co Ltd juga naik 22,77 persen.

Pengembang properti lain seperti China Resources Land dan Longfor Group juga naik masing-masing 0,72 persen dan 5,37 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

 

Kenaikan sektor properti ini tidak serta merta membuat indeks Hang Seng di Hong Kong juga menghijau. Hang Seng masih tertekan 0,48 persen. Sementara indeks Shanghai Composite juga turun 0,08 persen.

Mengutip Financial Times, saham-saham China sempat melonjak pada Senin (5/9) setelah Beijing meningkatkan upaya untuk menghidupkan kembali sektor properti yang sedang lesu.

Indeks CSI 300 dari saham-saham yang terdaftar di Shanghai dan Shenzhen ditutup 1,5 persen lebih tinggi dan Hang Seng Hong Kong naik 2,5 persen, dipimpin oleh kenaikan tajam pada saham-saham developer properti.

Langkah ini dilakukan setelah Beijing mengumumkan kebijakan yang mengizinkan sejumlah kota terbesar di China untuk mengurangi uang muka pembelian rumah dan mendorong pemberi pinjaman untuk memotong suku bunga hipotek.

Indeks Hang Seng Mainland Properties menguat 8,2 persen pada perdagangan kemarin, dengan pengembang seperti China Resources Land dan Longfor Group masing-masing naik 10 persen dan 8,4 persen.

Kebijakan tersebut dirancang untuk mendukung sektor properti yang merupakan sektor dominan di China.

Sektor ini masih mengalami kesulitan dalam menghadapi lemahnya permintaan sejak negara tersebut membuka lockdown Covid-19 ketat selama tiga tahun.

Lembaga Fitch Ratings pekan lalu juga memperingatkan bahwa penjualan rumah baru tahunan di China bisa turun sebanyak 15 persen.

Saham Hong Kong sempat kehilangan 142 poin atau 0,77 persen menjadi 18,313 pada awal perdagangan hari ini.

Penurunan lanjutan ini memperpanjang kerugian untuk sesi kedua berturut-turut dan semakin mundur dari level tertinggi dalam lebih dari 3 minggu yang tercatat pada awal minggu, terbebani sentimen Wall Street semalam di tengah harga minyak yang lebih tinggi dan kenaikan imbal hasil Treasury AS.

Sementara itu, survei sektor swasta pada Selasa juga menunjukkan perekonomian jasa di China daratan tumbuh paling lambat dalam 8 bulan pada Agustus. Ini karena lemahnya permintaan dan pemulihan aktivitas pabrik di China perlu dikonsolidasikan. (ADF)

SHARE