Stok Malaysia Bakal Luber, Harga CPO Terhempas
Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mengalami tekanan pada perdagangan Rabu (9/11).
IDXChannel - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) mengalami tekanan pada perdagangan Rabu (9/11) di tengah ekspektasi peningkatan cadangan di Malaysia dan pembatasan kembali pandemi di China.
Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) hingga pukul 12:36 WIB menunjukkan, harga CPO kontrak Januari 2023 turun 2,29% di MYR4.261 per ton. Sedangkan untuk kontrak November 2022 merosot 1,73% di MYR4.180 per ton.
"Harga CPO turun menjelang pengumuman data Dewan Minyak Sawit Malaysia (yang) diharapkan akan menunjukkan cadangan yang lebih tinggi," kata Direktur Comglobal, Pranav Bajoria, Rabu (9/11/2022).
Survei Reuters mencatat, ada potensi kenaikan persediaan CPO Malaysia untuk periode Oktober. Menurut data, stok akan meningkat ke level tertingginya dalam tiga setengah tahun terakhir menyusut kenaikan produksi, kendati impor mengalami penurunan.
Adapun persediaan CPO Malaysia diperkirakan naik 9,3% dari September menjadi 2,53 juta ton, yang notabene terbesar sejak April 2019, sebagaimana perkiraan median dari delapan pedagang dan analis yang disurvei oleh Reuters.
Di tengah proyeksi tersebut, komitmen China untuk melanjutkan kebijakan nol-Covid-nya ikut membebani harga. Analis menilai, prospek global untuk minyak sawit masih tidak pasti, di tengah kebijakan pandemi yang ketat di China yang membebani permintaan.
Technical Analyst, Wang Tao memprediksi harga CPO akan menembus level support di MYR4.368 per ton, dan berpotensi jatuh di kisaran MYR4.264-MYR4.311 per ton.
(FAY)