MARKET NEWS

Strategi Emiten Keramik (IKAI) Ubah Rugi Jadi Laba di 2023

Desi Angriani 05/06/2024 21:00 WIB

IKAI berhasil meraup laba tahun buku 2023 sebesar Rp7 miliar dari kerugian sebesar Rp36,4 miliar pada 2022.

Strategi Emiten Keramik (IKAI) Ubah Rugi Jadi Laba di 2023 (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Emiten keramik, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) menerapkan sejumlah strategi dalam mengubah rugi menjadi laba pada 2023.

IKAI berhasil meraup laba tahun buku 2023 sebesar Rp7 miliar dari kerugian sebesar Rp36,4 miliar pada 2022.

"Hal ini merupakan hasil dari transformasi keuangan, arah perusahaan, dan SDM yang telah dilaksanakan sejak 2017," ujar Presiden Direktur IKAI, Teuku Yohas Raffli, dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (5/6/2024).

Adapun berbagai strategi bisnis yang dijalankan Intikeramik yakni otomasi mesin baru dan perluasan jaringan penjualan dan distribusi. Pada segmen perhotelan, IKAI melakukan restrukturisasi finansial dan alternatif financing untuk dapat menurunkan beban Bunga Grup, serta meningkatkan perbaikan internal anak usaha hotel.

"Transformasi ini telah berkontribusi kuat dalam pertumbuhan Perseroan, sehingga terlihat perkembangan yang stabil atas kinerja positif Perseroan pada 2023," tambahnya.

Untuk 2024, IKAI berencana melanjutkan pertumbuhan organik melalui peningkatan kemampuan produksi dan penambahan kapasitas. Dari segi hospitality, IKAI menargetkan penambahan pendapatan melalui tambahan aset kelolaan. Pada segmen pengembangan properti, IKAI berencana kembali berfokus pada pengembangan area properti di Ubud, Bali.

Kenaikan laba IKAI disokong oleh pendapatan bisnis manufaktur dan pemasaran keramik dengan kontribusi 43% atau sebesar 208,39 miliar.

Pendapatan segmen keramik tercatat Rp118,9 miliar atau mengalami penurunan dari periode sebelumnya Rp151,5 miliar. Sementara, segmen hospitality/properti hotel mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp89,5 miliar, meningkat 17% dari Rp76,47 miliar di 2022.

Dari sisi posisi keuangan, total asset IKAI mencapai Rp1,184 triliun, turun 2,3% dari 2022 karena turunnya saldo piutang usaha. Total liabilitas 2023 tercatat sebesar Rp430,1 miliar, turun 7% sejalan dengan keberhasilan restrukturisasi kredit perbankan.

(DES)

SHARE