Suhu Politik Tahun Ini Bakal Memanas, Begini Respons Sri Mulyani
sebagian investor khawatir bahwa setiap kebijakan hukum yang diambil tidak lagi berdasarkan obyektifitas, melainkan lebih pada pertimbangan politik.
IDXChannel - Kondisi perekonomian di 2023 diyakini banyak pihak bakal cukup menantang seiring dengan adanya beragam tantangan yang berpotensi terjadi di sepanjang tahun.
Tak hanya dalam kancah global berupa potensi terjadinya resesi seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan di sejumlah negara, kondisi di dalam negeri oleh sebagian pihak diyakini juga tak kalah menantang.
Adalah fakta bahwa pada 2024 mendatang bakal digelar ajang Pemilihan Presiden (Pilpres), sehingga sejak tahun ini diperkirakan suhu politik nasional sudah akan mulai memanas.
Kondisi ini mulai menjadi pertimbangan sebagian investor, lantaran khawatir bahwa setiap kebijakan hukum yang diambil tidak lagi berdasarkan obyektifitas, melainkan lebih pada pertimbangan politik.
"Kalau soal kepastian hukum, ya seluruhnya, investor maupun semua masyarakat, pasti membutuhkan. Mungkin (yang dikhawatir) lebih ke soal keamanan (nasional di tahun politik," ujar Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, saat mengunjungi Cikarang Dry Port, Jumat (27/1/2023).
Namun demikian, bila berkaitan dengan keamanan nasional, Sri menyebut bahwa hal tersebut justru merupakan kewajiban sekaligus tugas semua pihak tanpa terkecuali untuk dapat turut berkontribusi dalam mewujudkannya di masyarakat.
"Kondisi keamanan justru dapat terwujud ketika semua pihak berkomitmen membuat Pemilu ini dapat berjalan dengan lancar, aman, damai, serta bebas, jujur dan adil seperti halnya yang diinginkan semua pihak," tutur Sri.
Dengan asumsi bahwa semua pihak turut menjaga kondisi keamanan nasional, maka Sri meminta agar para investor dan bahkan seluruh masyarakat untuk tidak khawatir secara berlebihan.
"Karena kita sudah berpengalaman dalam beberapa kali Pemilu. Hal (keamanan nasional) itu tetap bisa terjaga. Sehingga ini harusnya tidak menjadi alasan investor atau masyarakat untuk merasa khawatir," tegas Sri. (TSA)