MARKET NEWS

Surge (WIFI) Bukukan 830 Ribu Pelanggan hingga September 2025

Rahmat Fiansyah 17/12/2025 02:00 WIB

PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge (WIFI) mencatat kinerja operasional yang positif sepanjang Januari-September 2025.

PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge (WIFI) mencatat kinerja operasional yang positif sepanjang Januari-September 2025. (Foto: Dok. Surge)

IDXChannel - PT Solusi Sinergi Digital Tbk atau Surge (WIFI) mencatat kinerja operasional yang positif sepanjang Januari-September 2025. Perusahaan telekomunikasi yang mengusung "Internet Rakyat" itu mencatat HomeConnect sebanyak 830 ribu pelanggan.

Jumlah pelanggan Surge pada kuartal III-2025 bertambah 443 ribu atau 114 persen secara kuartalan, mencerminkan permintaan pasar yang sangat kuat. HomeConnect ditargetkan mencapai 1,5 juta pelanggan sepanjang 2025.

Sementara itu, HomePass Surge mencapai 1,5 juta, meningkat 72 persen secara kuartalan alias bertambah 634 ribu. Hal ini seiring agresifnya ekspansi perseroan membuka jaringan baru. Pada tahun ini, HomePass ditargetkan menembus 2,5 juta.

Take-up rate meningkat menjadi 55 persen, naik 10,7 persen secara kuartalan. dapun infrastruktur backbone nasional melampaui 10 ribu kilometer jaringan serat optik dengan cakupan dari Sumatera Barat hingga Papua, sehingga memberikan fondasi kuat untuk skalabilitas jangka panjang.

"Surge berada dalam mode pertumbuhan, dengan prioritas pada ekspansi jaringan, akuisisi pelanggan, dan peningkatan skala platform," kata Presiden Direktur Surge, Yune Marketatmo dalam keterangan resmi, Selasa (16/12/2025).

Pendapatan Surge hingga kuartal III-2025 mencapai Rp1,01 triliun, tumbuh 101 persen secara tahunan dan 78 persen secara kuartalan. Capaian ini mencerminkan pertumbuhan pesat bisnis Surge, khususnya dalam layanan Fiber-to-the-Home (FTTH).

Sejalan dengan hal tersebut, EBITDA juga tumbuh 96 persen menjadi Rp697 miliar. Sementara laba bersih tercatat Rp261 miliar, tumbuh 70 persen secara tahunan dan turun 78 persen secara kuartalan.

Penurunan laba ini disebabkan masuknya NTT e-Asia Pte Ltd sebagai pemegang saham minoritas baru. Anak usaha NTT East Japan itu mengakuisisi 49 persen saham PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE), anak perusahaan Surge. Hal ini membuat Rp70 miliar laba bersih dialokasikan untuk kepentingan non-pengendali.

Selain itu, penurunan juga terjadi akibat kenaikan biaya keuangan, seiring meningkatnya pinjaman berbunga dan obligasi perseroan dari Rp1,8 triliun pada kuartal II-2025 menjadi Rp3,1 triliun pada kuartal III-2025.

Sementara itu, arus kas operasi juga tercatat turun 70 persen secara tahunan menjadi Rp116 miliar. Hal ini disebabkan oleh lonjakan pembayaran bunga seiring naiknya pendanaan untuk mendukung ekspansi.

"Fluktuasi jangka pendek pada arus kas dan laba sejalan dengan strategi ini dan diharapkan akan menghasilkan leverage operasional yang lebih besar seiring waktu," katanya.

"Seiring dengan meningkatnya kepadatan jaringan dan utilisasi, Grup berada pada posisi yang baik untuk membuka peluang leverage operasional dan monetisasi, khususnya melalui penetrasi FTTH, konektivitas korporasi, dan layanan bernilai tambah," ujar Yune.

(Rahmat Fiansyah)

SHARE