Surya Biru Murni Acetylene (SBMA) Minta Restu Tambah Lini Bisnis Baru
PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) demi meminta persetujuan penambahan lini bisnis baru.
IDXChannel - Emiten gas industri, PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan penambahan lini bisnis baru.
Direktur Utama SBMA, Rini Dwiyanti mengatakan, rencana penambahan lini bisnis baru yang saat ini masih menunggu persetujuan RUPSLB sudah sangat matang dan sejalan dengan rencana diversifikasi bisnis dari perseroan. Fokus dari inisiatif ini adalah pengolahan (recycle) residu produksi menjadi produk yang bernilai tambah, sehingga mampu meningkatkan efisiensi rantai pasok (supply chain) sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan.
"Kami menegaskan komitmen dalam menjaga kelestarian alam dengan tujuan mendukung tercapainya net zero emission, serta tetap memperhatikan keberlanjutan sosial bagi masyarakat sekitar wilayah operasional," katanya lewat keterangan resmi, Senin (22/9/2025).
"Melalui proses daur ulang ini, perusahaan menegaskan komitmen untuk mendukung praktik industri ramah lingkungan, sekaligus menciptakan nilai ekonomi baru yang dapat mendukung pertumbuhan usaha dan bermanfaat untuk kesejahteraan sosial," ujar Rini.
Dari sisi bisnis eksisting, saat ini kontribusi utama pendapatan SBMA berasal dari penjualan gas, khususnya produk acetylene. Namun, SBMA terus berinovasi melalui diversifikasi usaha, dengan tetap memastikan bahwa seluruh produk yang dipasarkan saat ini sudah memenuhi standar TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
Selain menambah kegiatan usaha baru, RUPSLB juga akan mengesahkan pengunduran diri Julianto Setyoadji sebagai direktur yang diumumkan pada 28 Agustus 2025. Sebagai pengganti dan bagian dari penyegaran struktur organisasi, Dewan Komisaris mengusulkan pengangkatan Reza Fahlepy sebagai calon Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Legal.
Usulan ini akan dibahas dan diputuskan dalam RUPSLB yang akan segera diumumkan oleh perusahaan. Perubahan ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.
Per Agustus 2025, jumlah pemegang saham SBMA tercatat sebanyak 3.469, meningkat 48 orang dari bulan sebelumnya. Saham yang beredar (free float) tercatat 27,02 persen dengan jumlah saham tercatat di Bursa mencapai 929,9 juta saham.
(Rahmat Fiansyah)