Suspensi Dicabut, Saham Multipolar (MLPT) Masuk Papan FCA
Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) ke papan pemantauan khusus.
IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) ke papan pemantauan khusus. Dengan keputusan tersebut, maka saham milik Lippo Group itu akan diperdagangkan dengan skema lelang periodik alias full-call auction (FCA).
"Perubahan ini mulai efektif pada tanggal 26 Februari 2025," kata Kepala Divisi Peraturan dan Layanan Perusahaan Tercatat BEI, Teuku Fahmi Ariandar lewat pengumuman, Selasa (25/2/2025).
Saham MLPT dipindahkan dari papan pengembangan ke papan FCA setelah memenuhi kriteria 10, yakni suspensi selama lebih dari satu hari akibat aktivitas perdagangan.
Berdasarkan catatan IDXChannel, saham MLPT sudah disuspensi Bursa Efek sebanyak dua kali sepanjang Februari 2025. Saat suspensi yang kedua, masa penguncian berlangsung lima hari sehingga saham ini akan masuk papan FCA. Sejalan dengan keputusan ini, Bursa juga membuka kembali perdagangan saham MLPT.
Harga saham MLPT bergerak volatil dengan kecenderungan menguat. Dalam sebulan terakhir, harga saham emiten teknologi ini naik hampir 120 persen ke Rp38.275 sehingga membuat nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp71,8 triliun.
Lonjakan harga saham MLPT ditengarai akibat divestasi saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) kepada perusahaan asuransi asal Korea Selatan, Hanwha Life. Sebenarnya, saham yang dimiliki oleh PT Multipolar Tbk atau MPC (MLPL), induk usaha MLPT, di Nobu Bank hanya 0,22 persen.
Direktur Utama MLPT, Wahyudi Chandra sebelumnya menyampaikan bahwa pergerakan harga saham MLPT murni mekanisme pasar. Dia mengatakan, aksi korporasi terkait MPC tidak berkaitan langsung dengan MLPT.
"Karena MPC adalah investment company, sedangkan perseroan adalah operating company," kata Wahyudi.
Saat ini, MLPL menguasai 1,59 miliar saham MLPT, setara 84,95 persen. Sementara sisanya 282,25 juta saham atau 15,05 persen dikuasai publik.
(Rahmat Fiansyah)