Susul CEO, Abhijit Navalekar Mundur dari Kursi Direktur XL Axiata (EXCL)
PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan pengunduran diri salah satu Direktur Perseroan, yakni Abhijit Navalekar.
IDXChannel - PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan pengunduran diri salah satu Direktur Perseroan, yakni Abhijit Navalekar.
Pengunduran diri petinggi operator seluler tersebut menyusul mundurnya Presiden Direktur (Presdir) dan CEO Perseroan, Dian Siswarini pada awal Desember lalu.
"Pada 24 Desember 2024, perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Abhijit Navalekar selaku Direktur Perseroan yang akan berlaku efektif sejak diperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham perseroan terdekat," kata Corporate Secretary EXCL, Ranty Astari Rachman dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (27/12/2024).
Adapun alasan pengunduran diri Abhijit Navalekar disebutkan karena alasan pribadi.
"Selanjutnya permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan
terdekat sesuai dengan anggaran dasar perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujar Ranty.
Abhijit Navalekar diketahui merupakan Direktur Perseroan yang sudah menjabat sejak 2017. Itu artinya, dia Abhijit telah mengemban amanah tersebut selama 7 tahun.
Sebelumnya, pada 3 Desember 2024, EXCL telah menerima surat pengunduran diri Presdir Perseroan Dian Siswarini karena alasan pribadi.
Mundurnya petinggi-petinggi EXCL tersebut di tengah merger EXCL dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom (ST). Perseroan mengumumkan tercapainya kesepakatan definitif untuk merger. Nilai gabungan pra-sinergi ini mencapai lebih dari Rp104 triliun atau sekitar USD6,5 miliar.
Penggabungan ini akan membentuk entitas telekomunikasi baru bernama PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XLSmart).
EXCL akan menjadi entitas yang bertahan, sedangkan Smartfren dan ST akan menggabungkan diri menjadi bagian dari XLSmart.
Axiata Group Berhad (Axiata) dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8 persen saham XLSmart dengan pengaruh yang sama untuk arah dan keputusan strategis perusahaan.
Pada saat selesainya transaksi, pemerataan kepemilikan saham akan menghasilkan Axiata menerima hingga senilai USD475 juta. Setelah transaksi ditutup, Axiata akan menerima USD400 juta, beserta tambahan USD75 juta di akhir tahun pertama, tergantung pada pemenuhan syarat-syarat tertentu.
Rencana merger telah mendapatkan persetujuan dari dewan direksi XL Axiata, Smartfren, dan SmartTel, namun masih menunggu persetujuan regulator dan pemegang saham, serta ketentuan penutupan tertentu.
Apabila semua persetujuan dan ketentuan terpenuhi, penyelesaian proses merger diharapkan dapat terlaksana pada paruh pertama 2025.
Pada penutupan perdagangan Jumat (27/12), saham EXCL berakhir melemah 0,44 persen di Rp2.250. Dalam sepekan, saham emiten telekomunikasi itu sudah turun 1,32 persen, tetapi menguat 3,21 persen dalam sebulan.
(Fiki Ariyanti)