SWF Norwegia Boncos USD164 Miliar Sepanjang Tahun Lalu, Ini Biang Keroknya
Di tengah iklim ekonomi dan investasi global yang serba tak pasti, SWF Norwegia baru saja kehilangan senilai 1,64 triliun krona di 2022.
IDXChannel - Sovereign Wealth Fund (SWF) pemerintah Norwegia berinvestasi ke saham 9.338 perusahaan, termasuk para raksasa Apple, Nestlé, Microsoft, dan Samsung
Di tengah iklim ekonomi dan investasi global yang serba tak pasti, Norwegia baru saja kehilangan lewat dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund (SWF) senilai 1,64 triliun krona atau setara USD164,4 miliar pada 2022.
Sebelumnya, Norwegia mengalami kerugian terbesar pada tahun 2008 sebesar 633 miliar krona.
Pengelola dana SWF yakni Norges Bank Investment Management mengatakan perang di Ukraina dan kombinasi faktor lain menciptakan lingkungan bisnis yang tidak biasa pada tahun 2022.
"Pasar dipengaruhi oleh perang di Eropa, inflasi tinggi, dan kenaikan suku bunga. Hal ini berdampak negatif pada pasar ekuitas dan pasar obligasi pada saat yang sama, yang sangat tidak biasa," kata CEO Norges Bank Investment Management, Nicolai Tange, dikutip DW, Rabu (1/2).
Kerugian tahun lalu memecah rekor imbal hasil di atas satu miliar krona yang selama ini dinikmati pemerintah Norwegia sepanjang 2019 hingga 2021.
Terlepas dari kerugian tersebut, dana yang diperoleh dari pungutan industri minyak dan gas negara itu masih lebih besar dari tahun sebelumnya.
Pajak yang diterapkan oleh pemerintah terhadap perusahaan migas mencatatkan pungutan yang jumlahnya mencapai 12,43 triliun krona pada 2022 lalu, naik dibandingkan 12,34 triliun krona pada akhir 2021 lalu.
Apa itu SWF?
Menurut IMF, Sovereign Wealth Fund (SWF) adalah dana investasi khusus yang dibuat atau dimiliki oleh pemerintah untuk memegang atau menguasai aset-aset asing untuk tujuan jangka panjang.
Sementara menurut Deutsche Bank Research (2007), sovereign wealth funds atau state investment funds adalah kendaraan finansial yang dimiliki oleh negara yang memiliki, mengelola atau mengadministrasikan dana publik dan menginvestasikannya ke dalam aset-aset yang lebih luas dan lebih beragam.
Sebagai negara kaya minyak dan gas, para perusahaan migas negara tersebut memutuskan membentuk SWF pada tahun 1996.
Norwegia sempat mengalami surplus ekonomi sejak pengembangan sumber daya hidrokarbonnya di tahun 70-an. Realitas ini, ditambah dengan keinginan untuk mengurangi volatilitas yang berasal dari fluktuasi harga minyak dan akhirnya memotivasi pembentukan Dana Minyak Norwegia (Oil Fund) dan sekarang dinamai Government Pension Fund-Global (GPF-G).
Mengutip website resmi Norges Bank Investment Management, dana SWF pemerintah Norwegia ini diinvestasikan ke 9.338 perusahaan seperti Apple, Nestlé, Microsoft, dan Samsung. Rata-rata, memegang saham 1,3% dari kesemua perusahaan tersebut.
Dana tersebut juga diinvestasikan dalam bentuk obligasi, real estat, dan proyek energi terbarukan.
Market value dari SWF Norwegia dipengaruhi oleh pengembalian investasi, aliran masuk dan penarikan modal, dan pergerakan nilai tukar. Sejak 1998, dana tersebut telah menghasilkan pengembalian tahunan sebesar 5,7%, atau 6.370 miliar krona. Adapun market value SWF Norwegia saat ini mencapai 13,42 triliun NOK atau setara USD1,26 triliun. (Lihat grafik di bawah ini.)
SWF Pemerintah Norwegia ini dikelola oleh Folketrygdfondet untuk dana domestik. Sementara dana investasi global dikelola oleh Norges Bank Investment Management (NBIM), bagian dari Bank Sentral Norwegia atas nama Kementerian Keuangan.
SWF milik pemerintah Norwegia ini adalah dana pensiun terbesar di Eropa dan lebih besar dari California public-employees pension fund (CalPERS), salah satu SWF terbesar di Amerika Serikat (AS).
Dari aktivitas investasi tersebut, imbal hasil di tahun 2022 mencatatkan minus 15,3% dengan semua saham di luar sektor energi menunjukkan kerugian sepanjang tahun tersebut. Sementara return untuk investasi pendapatan tetap seperti bond mencatatkan minus 12,1%.
Namun, SWF mencatatkan imbal hasil positif 0,1% untuk real estat yang tidak terdaftar dan 5,1% untuk proyek energi terbarukan. (ADF)