Tambah Armada, ASSA Siapkan Belanja Modal Rp1,5 Triliun pada 2025
PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp1,5 triliun.
IDXChannel - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp1,5 triliun. Anggaran itu digunakan untuk menambah armada baru perseroan.
Direktur & Sekretaris Perusahaan ASSA, Jerry Fandy Tunjungan mengatakan, sebagian besar belanja modal tersebut disiapkan untuk peremajaan sekaligus penambahan mobil baru di bisnis rental.
"Untuk tahun ini, kami menargetkan capex sebesar Rp1,3-Rp1,5 triliun khusus untuk pembelian kendaraan baru tersebut," katanya dalam Paparan Publik dikutip Minggu (28/6/2025).
Pada tahun ini, Jerry melihat industri transportasi dan logistik masih cukup menantang dan diliputi ketidakpastian. Oleh karena itu, ASSA mengambil posisi agar bisa lebih agile dan fleksibel untuk mengantisipasi keadaan ke depan, terutama di semester II-2025.
"Kami mengambil posisi yang lebih konservatif dan tidak terlalu agresif untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan ke depan," ujar Jerry.
ASSA membidik pendapatan dan laba bersih tumbuh 5-10 persen pada 2025. Segmen utama masih berasal dari sektor logistik yang mencakup layanan mid-mile, last-mile, dan warehouse. Untuk bottom line, perseroan menargetkan pertumbuhan yang lebih merata pada tiga pilar bisnis ASSA.
"Peningkatan laba akan didorong oleh berbagai efisiensi pada biaya operasional (opex) di semua lini bisnis. Kami tidak menargetkan satu pilar spesifik, akan tetapi kami akan mendorong semua pilar untuk berkontribusi pada peningkatan bottom line melalui efisiensi," tuturnya.
Pada kuartal I-2025, ASSA membukukan pendapatan Rp1,38 triliun, tumbuh 17 persen dibandingkan periode yang sama 2024. Sementara laba bersihnya mencapai Rp102 miliar, naik 44 persen secara tahunan.
Menurut Jerry, kinerja di tiga bulan pertama turut didukung windfall profit di segmen logistik. Perseroan berupaya menstabilkan margin di kuartal-kuartal berikutnya.
"Kemungkinan (kuartal II) akan ada sedikit penurunan dari pencapaian kuartal I. Namun, kami perkirakan margin dari logistik tidak akan turun secara signifikan," ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)