MARKET NEWS

Tambah Modal, BSI (BRIS) Bakal Rights Issue 6 Miliar Saham

Cahya Puteri Abdi Rabbi 20/08/2022 16:00 WIB

(BRIS) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 6 miliar saham Seri B senilai Rp500 per saham.

Tambah Modal, BSI (BRIS) Bakal Rights Issue 6 Miliar Saham. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Emiten perbankan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 6 miliar saham Seri B dengan nilai Rp500 per saham.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/8/2022), aksi korporasi ini akan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setelah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 September 2022 mendatang.

Aksi korporasi ini diharapkan akan dapat dilaksanakan dan selesai pada kuartal IV 2022, atau tidak lebih dari 12 bulan setelah persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran kepada OJK.

“Perseroan berencana untuk menggunakan seluruh dana dari rights issue ini untuk penyaluran pembiayaan, dalam mendukung pertumbuhan bisnis perseroan,” demikian tertulis dalam Keterbukaan Informasi, dikutip dari laman website BEI, Sabtu (20/8/2022).

Dalam hal pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikan atas saham perseroan akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 12,73%.

Manajemen perseroan menjelaskan bahwa, di tengah pandemi Covid-19, BRIS memiliki kinerja yang cukup baik. Aset Perseroan saat ini berada di peringkat tujuh secara nasional sekaligus menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. Sementara itu, seluruh indikator keuangan perseroan memiliki kinerja yang cukup optimal.

Perseroan memiliki visi untuk menjadi top 10 Global Sharia Bank dengan aspirasi aset sebesar Rp 500 triliun pada 2025 dengan Return On Equity (ROE) lebih dari 18%. Untuk mencapai aspirasi visi tersebut, perseroan melakukan ekspansi pertumbuhan baik secara organik maupun anorganik.

Selain itu, perseroan juga memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) lebih dari 15% sampai tahun 2025. Untuk mendukung rencana tersebut, BRIS membutuhkan tambahan permodalan agar Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan dapat mencapai lebih dari 20% pada akhir 2025, di mana saat ini CAR perseroan berada di kisaran 17%.

“Dengan rencana rights issue ini, perseroan akan memiliki kecukupan modal yang baik dengan CAR lebih dari 20% dan penambahan profitability yang optimal bagi pemegang saham, dengan proyeksi dan Return On Equity (ROE) lebih dari 20%,” pungkas manajemen BRIS. (FHM)

SHARE