Tambah Satu Direksi Lagi Borong Saham BCA (BBCA) Jelang RUPS
Ramai-ramai direksi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyerok saham perseroan jelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 12 Maret mendatang.
IDXChannel - Ramai-ramai direksi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyerok saham perseroan jelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 12 Maret mendatang.
Setelah Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja, dan Direktur Santoso, kini giliran Direktur Perseroan lainnya, yakni John Kosasih yang membeli saham BBCA pada 25 Februari 2025.
John tercatat membungkus 45 ribu saham BBCA dengan harga Rp8.875 per saham. Harga transaksi tersebut di bawah harga pembelian Jahja dan Santoso yang sebesar Rp8.900 per saham.
Dengan demikian, John Kosasih menggelontorkan dana sebesar Rp399,37 juta untuk pembelian saham tersebut.
"Tujuan transaksi adalah untuk investasi," kata Corparate Secretary BCA, Raymon Yonarto dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (26/2/2025).
Walhasil, kepemilikan saham John Kosasih pada BCA bertambah menjadi 776.076 saham atau 0,001 persen dibandingkan sebelumnya 731.076 saham atau 0,001 persen.
Jahja Setiaatmadja dan Santoso Serok Saham BBCA
Sebelumnya, pada periode yang sama yaitu 25 Februari 2025, Presdir BCA, Jahja Setiaatmadja menambah koleksi sahamnya di BBCA dengan membeli 337 ribu saham BBCA hari ini di harga Rp8.900 per saham. Dengan demikian, dia harus merogoh sekitar Rp3 miliar.
Sementara Direktur Santoso menyerok 20 ribu saham BBCA di harga Rp8.900 per saham. Untuk transaksi pembelian ini, Santoso merogoh kocek sebesar Rp178 juta.
Aksi borong saham dari sejumlah anggota Direksi BCA ini dilakukan menjelang RUPS Perseroan pada 12 Maret 2025.
Dalam RUPS tersebut, dari tujuh mata acara yang akan dimintakan persetujuan pemegang saham, di antaranya perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan; dan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2024.
Sebagai informasi tambahan, saham BBCA ditutup melemah 0,57 persen ke Rp8.775 pada perdagangan Rabu ini.
(Fiki Ariyanti)