Tangan Kanan Warren Buffett Tutup Usia, Intip Portofolio Sahamnya
Charlie Munger, investor legendaris dan tokoh Berkshire Hathaway Inc, meninggal dunia pada usia 99 tahun di California, Selasa (28/11/2023).
IDXChannel - Charlie Munger, investor legendaris dan tokoh Berkshire Hathaway Inc, meninggal dunia pada usia 99 tahun di California, Selasa (28/11/2023).
Charles Munger adalah mitra bisnis lama Warren Buffett dan wakil ketua Berkshire Hathaway. Hingga saat ini menjabat sebagai ketua Daily Journal Corp (DJCO).
Charles Munger juga menjabat sebagai direktur di Costco. Sebelum wafat, Munger, yang merupakan tangan kanan Warren Buffett, tercatat memiliki saham Berkshire senilai lebih dari USD2 miliar atau sekitar Rp30 triliun dan juga aset-aset lainnya.
Sebagian besar kekayaan bersih Munger pada saat kematiannya berbentuk saham Berkshire Hathaway Kelas A, di mana ia memiliki 4.033 lembar saham pada 5 Oktober 2023.
Dengan harga USD546.869, harga saham perusahaan pada hari kematiannya, 4,033 sahamnya akan bernilai lebih dari USD2,2 miliar.
Sejak Buffett dan Munger mulai bekerja sama pada 1960-an, Buffett selalu memiliki bagian yang lebih besar dibandingkan dengan Munger. Buffett saat ini memiliki lebih dari 200.000 saham Berkshire Hathaway.
Selain Berkshire, mengutip Dataroma, Munger diketahui memiliki portofolio saham di beberapa perusahaan ternama hingga sebelum kematiannya. Di antaranya seperti saham Wells Fargo, Bank of America Corp, US Bancorp, hingga Alibaba Group Holdings. (Lihat grafik di bawah ini).
Saham Munger di Wells Fargo tercatat mencapai 1,59 juta dengan porsi portofolio mencapai 40,99 persen hingga kuartal ketiga tahun ini. Ini setara dengan USD65 juta. Sementara kepemilikan Munger di Bank of America Corp mencapai 2,3 juta lembar saham dengan nilai mencapai USD62,97 juta.
Diketahui Munger juga tertarik berinvestasi di perusahaan milik taipan China, Jack Ma, yakni Alibaba Group Holding. Meski, dirinya kemudian menyebut investasi di perusahaan berbasis China itu adalah sebuah kesalahan.
Melalui Daily Journal, Munger melipatgandakan kepemilikan saham Alibaba pada kuartal ketiga 2021. Pada saat itu, para pemegang saham Alibaba sedang menuju exit menyusul tindakan keras Beijing terhadap Jack Ma, salah satu pendiri raksasa e-commerce China tersebut.
Namun harga saham Alibaba terus merosot di tengah lesunya perekonomian China pascapandemi dan persaingan sektoral yang ketat. Saham tersebut telah kehilangan sekitar tiga perempat nilainya sejak mencapai puncaknya pada Oktober 2020.
“Saya terpesona oleh gagasan tentang posisi mereka di e-commerce China. Saya menganggap Alibaba sebagai salah satu kesalahan terburuk yang pernah saya buat,” kata Munger pada pertemuan tahunan Daily Journal awal tahun ini.
Dengan demikian Daily Journal mengurangi separuh saham Alibaba pada kuartal pertama 2022. Hingga Q3 2023, kepemilikan saham Munger di Alibaba mencapai 300.000 dengan nilai mencapai USD26 juta.
Selain itu, pada 1990-an, Munger memiliki hampir 20.000 saham Berkshire. Selama 30 tahun terakhir, Munger telah menjual atau menyumbangkan lebih dari 75 persen sahamnya di perusahaan tersebut.
"Saya sengaja menurunkan kekayaan bersih saya," kata Munger pada 2013, dilansir dari Benzinga.
"Pemikiran saya adalah, saya tidak akan hidup abadi, dan harta tak dibawa mati," lanjutnya.
Munger memberikan sumbangan yang signifikan ke berbagai universitas dan sekolah di seluruh Amerika serikat (AS). Beberapa di antaranya adalah Fakultas Hukum Universitas Stanford yang kini memiliki asrama Munger Graduate Residence dan Universitas Michigan.
Munger juga memberikan sebagian besar sahamnya kepada delapan anaknya setelah kematian istrinya pada 2010. Pada 28 November 2023, tepat hari di mana Munger menghembuskan nafas terakhirnya, Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya sekitar USD2,6 miliar. Kekayaan bersih Warren Buffett diperkirakan mencapai USD119,5 miliar pada hari yang sama.
Berkshire Hathaway, perusahaan induk tempat keduanya tumbuh bersama selama hampir 50 tahun, memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD784,94 miliar dan menjadikannya perusahaan publik dengan nilai tertinggi ke-9 di dunia.
(DES)