Target Harga Saham GOTO Dipatok Rp110 Usai Cetak Adjusted EBITDA Positif
Target harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dipatok Rp110 usai mencetak EBITDA Disesuaikan positif di 2024.
IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membukukan EBITDA yang disesuaikan (adjusted) senilai Rp386 miliar sepanjang 2024, dengan rekor tertinggi pada kuartal IV-2024 sebesar Rp399 miliar.
Menyusul performa itu, BRI Danareksa Sekuritas memasang target saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar Rp110 per saham.
Analis BRI Danareksa, Niko Margaronis menilai, target saham ini didasarkan pada valuasi Sum of The Parts (SOTP), dengan rasio Price-to-Sales (P/S) sebesar rasio 6,0x, lebih tinggi dibandingkan rasio saat ini di angka 5,4x.
“Kami mempertahankan peringkat BUY terhadap GOTO dengan target price Rp110 yang tidak berubah berdasarkan SOTP (P/S 6,0x vs 5,4x saat ini),” kata Niko dalam risetnya, Senin (17/3/2025).
Saham GOTO ditutup koreksi 1,25 persen ke Rp79 pada perdagangan Senin ini. Mengacu target yang ditetapkan, maka terdapat potensi capital gain 39,24 persen dari harga GOTO saat ini.
Niko melihat adanya ruang pertumbuhan dari bisnis On-Demand Services (ODS) dan fintech, yang dinilai mulai menunjukkan profitabilitas lebih stabil.
Di sisi lain, bisnis e-commerce Tiktok Shop (TTS)-Tokopedia dinilai masih mengalami stagnasi dalam pertumbuhan Gross Transaction Value (GTV).
Namun, Tokopedia menargetkan perbaikan profitabilitas di 2025, didorong oleh strategi efisiensi biaya dan ekspansi layanan merchant.
“Mengingat ambisi TTS-Tokped untuk memperluas pangsa pasar, kami secara konservatif mengasumsikan GTV e-commerce yang datar,” tutur Niko.
Sebelumnya, manajemen GOTO memperkirakan metrik keuangan EBITDA yang disesuaikan (Adjusted EBITDA) sebesar Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun pada 2025.
Estimasi ini didasarkan pada kondisi pasar GOTO saat ini, dan perkiraan awal perseroan dari berbagai risiko dan ketidakpastian.
Direktur Utama GOTO, Patrick Walujo menyoroti adanya peningkatan persaingan pasar, yang diperkirakan terus berlanjut dalam beberapa kuartal mendatang.
Lebih jauh, inflasi biaya hingga kondisi perekonomian makro menjadi perhatian entitas hasil merger Gojek dan Tokopedia ini.
“Perseroan saat ini memperkirakan EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun 2025 akan berada di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun,” kata Patrick, baru-baru ini.
(Fiki Ariyanti)