MARKET NEWS

Target Harga Saham Indosat (ISAT) Dipangkas Usai Cuan Rp4,9 Triliun 

Dinar Fitra Maghiszha 11/02/2025 11:03 WIB

Analis memangkas target harga saham PT Indosat Tbk (ISAT) usai perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp4,9 triliun sepanjang 2024.

Target Harga Saham Indosat (ISAT) Dipangkas Usai Cuan Rp4,9 Triliun (foto mnc media)

IDXChannel - PT Indosat Tbk (ISAT) mencetak laba bersih sebesar Rp4,9 triliun sepanjang 2024. Realisasi ini meningkat 9 persen year-on-year (yoy).

Meskipun demikian, angka ini masih di bawah ekspektasi analis, hanya mencapai 92,6 persen dari estimasi analis PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), dan 94,6 persen dari konsensus pasar.

Seiring laporan keuangan ini, BRI Danareksa Sekuritas memangkas target harga ISAT menjadi Rp3.200, dari sebelumnya Rp3.800, meski tetap mempertahankan rekomendasi Buy. 

Penyesuaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan tekanan marjin EBITDA ISAT yang turun menjadi 45,3 persen di kuartal IV-2024, akibat persaingan harga yang semakin ketat di segmen kartu perdana serta pelemahan daya beli masyarakat.

"Kami menyesuaikan valuasi ISAT, menurunkan TP menjadi Rp3.200, sambil mempertahankan peringkat Buy,” kata Analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, dalam risetnya Selasa (11/2/2025).

Strategi Bisnis dan Proyeksi ISAT 2025

Kendati dibayangi tekanan, manajemen ISAT optimistis dengan strategi ekspansi ke daerah rural untuk meningkatkan Average Revenue Per User (ARPU). 

Saat ini, ARPU berada di Rp38 ribu per pelanggan, naik 4,6 persen secara kuartalan, atau 6,6 persen secara tahunan. Sayangnya, basis pelanggan perseroan turun.

“Basis pelanggan perusahaan turun sebesar 4,1 juta mencapai 94,7 juta pada 2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023,” kata manajemen dalam keterangan, Senin (10/2).

Perusahaan juga mulai mengalihkan fokus ke bisnis non-seluler, termasuk layanan B2B dan proyek kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). 

Niko menilai, salah satu inisiatif strategis ISAT adalah pencatatan pendapatan baru dari kontrak AI senilai USD30 juta per tahun.

“Ini menggunakan unit GPU H100 mulai kuartal II-2025, dengan potensi akuisisi GPU Blackwell GB200 untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat,” tutur Niko.

Dari sisi fundamental, ISAT mencatatkan pendapatan sebesar Rp55,9 triliun di 2024, tumbuh 9,1 persen, dibanding tahun sebelumnya. EBITDA perusahaan juga naik 10,2 persen menjadi Rp26,4 triliun.

Niko menyoroti ada peningkatan belanja operasional akibat ekspansi layanan dan penguatan infrastruktur tetap menjadi tantangan utama dalam mempertahankan profitabilitas.

Target Saham ISAT

Dengan target harga Rp3.200, BRIDS menilai saham ISAT menawarkan potensi kenaikan lebih dari 50 persen. Hingga Selasa (11/2), saham ISAT turun 10,94 persen ke Rp1.710 per saham.

BRIDS menyoroti ISAT juga telah mengadopsi kebijakan dividen baru dengan target payout ratio sebesar 70 persen dari laba tahun berjalan, yang akan mulai diterapkan pada pembagian dividen 2026. 

Analis memproyeksikan dividen yield ISAT mencapai 6,7 persen di 2025, dan meningkat menjadi 7,5 persen di 2026.

“Kami mempertahankan peringkat BUY kami pada prospek pertumbuhan ISAT yang menarik. Risiko utamanya tetap pada persaingan yang terus berlanjut, konsumsi yang lemah, dan biaya spektrum yang tinggi,” kata Niko

(Fiki Ariyanti)

SHARE