Target Saham ERAA Diproyeksi Terkerek ke Rp650, Ini yang Jadi Katalisnya
Target harga saham emiten ritel teknologi PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) diproyeksi naik menjadi Rp650 per saham dari sebelumnya Rp550.
IDXChannel – Target harga saham emiten ritel teknologi PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) diproyeksi naik menjadi Rp650 per saham dari sebelumnya Rp550. Proyeksi yang diterbitkan Bahana Sekuritas itu menyusul langkah Apple menyesuaikan harga seri iPhone 16 di Indonesia, sehingga berpotensi mendorong penjualan ERAA di kuartal II-2025.
Dalam laporan riset tertanggal 9 Mei 2025, Bahana Sekuritas mempertahankan rekomendasi "buy" atas saham ERAA. "Kami menaikkan target price (TP) untuk ERAA menjadi Rp650 (dari sebelumnya Rp550), berdasarkan price earning ratio (PE) yang lebih tinggi sebesar 8x (pada -0,5 dari PE rata-rata 5 tahunnya, dari sebelumnya 7,2x)," kata Analis Bahana Sekuritas, Laras Nadira, dikutip Senin (12/5/2025).
Revisi target ini didasarkan pada ekspektasi lonjakan harga jual rata-rata ( averageselling price/ASP) iPhone 16 seiring meningkatnya permintaan konsumen terhadap perangkat premium itu.
Bahana Sekuritas juga menaikkan asumsi pertumbuhan ASP menjadi 13 persen dari sebelumnya hanya 6 persen, meski tim analisnya masih menyesuaikan proyeksi pertumbuhan volume penjualan menjadi 3 persen dari semula 6 persen. Dengan proyeksi tersebut, pendapatan ERAA pada 2025 diprediksi tumbuh sebesar 14 persen menjadi Rp74,7 triliun.
Sementara laba bersih tahun berjalan diperkirakan mencapai Rp1,28 triliun, meningkat 6,5 persen dibandingkan dengan proyeksi awal. Kenaikan margin dari lini ponsel kelas atas dinilai menjadi penopang utama proyeksi positif ini.
Langkah Apple yang menaikkan harga varian iPhone 16E, Max, dan Pro Max sebesar Rp250.000 pada Mei 2025 menjadi katalis tersendiri bagi ERAA. Kondisi ini berlaku mengingat ponsel menyumbang sekitar 78 persen dari total pendapatan perseroan.
Laras menilai ERAA berada dalam posisi strategis untuk memanfaatkan tren konsumsi terhadap perangkat berteknologi tinggi tersebut.
Sebelumnya manajemen ERAA berencana membuka 300–400 gerai baru serta menambah enam hingga sepuluh merek baru di bawah portofolio Erajaya Active Lifestyle. Kendati kinerja pada kuartal I-2025 mencatat pelemahan dengan penurunan laba bersih sebesar 20 persen secara tahunan menjadi Rp203 miliar, Bahana menyebut hal ini sebagai “guncangan sementara” akibat tertundanya peluncuran iPhone 16.
“Penjualan ponsel turun 9,1 persen secara tahunan, dengan margin operasional anjlok ke posisi terendah dalam 1,5 tahun terakhir di angka 2 persen,” kata Laras.
Pada 2024, pendapatan perseroan mencapai Rp65,3 triliun atau tumbuh 8,5 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat naik 25 persen menjadi Rp1,03 triliun.
Hingga Jumat (9/5/2025), saham ERAA naik 11,00 persen ke Rp535 per saham.
*Disclaimer: keputusan pembelian dan penjualan saham sepenuhnya berada di tangan investor.
(Ahmad Islamy Jamil)