Tawarkan 911 Juta Saham ke Publik, IPO Porsche AG Bernilai hingga Rp1.201 T
sebagian analis memilih pesimistis, dan menakar valuasi Porsche tidak akan lebih dari kisaran 44,5 hingga 56,9 miliar euro.
IDXChannel - Produsen otomotif asal Jerman, Volkswagen (VW), tengah mengagendakan pertemuan dengan Dewan Pengawas pada pekan depan guna membahaas rencana Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) anak usahanya, Porsche AG, di bursa saham Jerman.
Rencananya, saham yang bakal dilepas ke publik sebanyak 911 juta saham, yang terbagi atas 455,5 juta saham preferan dan 455,5 juta saham biasa. Porsche Automobil Holding SE, atau biasa disebut Porsche SE, yang merupakan induk usaha dari VW, dikabarkan telah berkomitmen untuk menyerap 25 persen plus satu saham biasa lewat premi sebesar 7,5 persen dari saham preferen.
Sejauh ini, pihak perusahaan belum merilis kisaran harga penawaran dari saham Porsche AG, yang disebut bakal segera diumumkan pasca pertemuan dengan Dewan Pengawas dilaksanakan. Namun kalangan analis pasar modal dunia memperkirakan valuasi Porsche berada di kisaran 70 hingga 80 miliar euro.
Artinya, bila dirupiahkan, nilai IPO Porsche AG nantinya bisa diperkirakan sekitar Rp1.051 hingga Rp1.201 triliun. Pihak Porsche yakin target perolehan dana tersebut bakal dapat direalisasikan, seiring dengan keterlibatan para anchor investor.
Meski, dengan kondisi perekonomian dunia yang masih belum kondusif saat ini, sebagian analis memilih pesimistis, dan menakar valuasi Porsche tidak akan lebih dari kisaran 44,5 hingga 56,9 miliar euro, atau 'hanya' sekitar Rp668,5 hingga Rp854,8 miliar saja. Penilaian pesimistis tersebut, diantaranya, datang dari HSBC.
"Volkswagen mengatakan berharap IPO akan mengkristalkan nilai, tetapi itu adalah nilai yang sangat besar yang harus diciptakan dalam semalam," ujar Analis Pasar Keuangan di City Index, Joshua Warner, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (16/9/2022).
Sepakat dengan analisis HSBC, Warner mengingatkan para pelaku pasar bahwa penilaian yang terlalu besar bakal berisiko menimbulkan masalah, karena Porsche harus menghindari tekanan publik dalam menetapkan standar tinggi, terutama dalam kondisi pasar saat ini. (TSA)
Penulis: Ribka Christiana