Techno9 (NINE) Tunggu Finalisasi Akuisisi Poh Group, Kapan Kelar?
PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) mengungkapkan progres akuisisi Poh Group Pte Ltd terhadap perseroan.
IDXChannel - Emiten teknologi, PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) mengungkapkan progres akuisisi Poh Group Pte Ltd terhadap perseroan. Saat ini, NINE tengah menunggu finalisasi pengambilalihan oleh perusahaan tambang asal Singapura tersebut.
"Kami saat ini menunggu finalisasi dari transaksi akuisisi dari Poh Group Pte Ltd," kata Manajemen NINE dalam hasil public expose insidentil yang dirilis di keterbukaan informasi BEI, Selasa (14/1/2025).
Manajemen NINE mengaku, proses akuisisi sedang berlangsung dan mengarah pada hal-hal yang lebih positif.
"Biasanya investor asing, untuk melakukan investasi melakukannya dengan sangat hati-hati. Dengan adanya pengumuman rencana akuisisi Poh Group Pte Ltd yang telah dilakukan sudah menunjukkan adanya keseriusan dalam hal tersebut," tuturnya.
Lebih jauh kata manajemen, proses akuisisi sedikit terlambat dalam beberapa hal karena adanya masa liburan natal dan tahun baru.
"Tapi dalam periode tersebut, kami tetap bekerja secara aktif karena ketika bicara mengenai finalisasi tentu hal ini sudah melibatkan para lawyer dari Indonesia dan Singapura," ujar manajemen NINE.
Manajemen berharap, finalisasi akuisisi dari Poh Group dapat selesai di tahun ini.
"Terkait finalisasi akuisisi, kami tentu mengharapkan dapat secepatnya terselesaikan. Harapan kami semua hal tersebut dapat terselesaikan semuanya di tahun ini," katanya.
Soal target laba dan pendapatan NINE di 2025, manajemen menyebut, berharap ada peningkatan sekitar 20-30 persen dengan memasuki sektor cyber security, e-catalog, dan lain sebagainya.
"Untuk perbaikan di sektor arus kas, saat ini sudah ada beberapa rencana bisnis yang akan kami jalankan yang diharapkan dapat memberikan hasil positif terhadap perbaikan sektor arus kas," ujar manajemen.
Sebagai informasi tambahan, saham NINE saat ini sedang disuspensi BEI. Perdagangan saham perseroan dikunci di di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sejak 10 Januari 2025 karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan.
(Fiki Ariyanti)