Tekanan Pasar Keuangan Mereda, Rupiah Terdepresiasi 3,94 Persen
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut, tekanan yang terjadi di pasar keuangan domestik mulai mereda pada April 2024.
IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut, tekanan yang terjadi di pasar keuangan domestik mulai mereda pada April 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hal ini menimbulkan reaksi yang besar terhadap nilai tukar Rupiah hingga terdepresiasi 3,94%.
"Ini yang kemudian menimbulkan reaksi sangat besar terhadap nilai tukar, capital flow dan dari sisi yield surat berharga kita. Indonesia dalam hal ini mengalami depresiasi rupiahnya di 3,94%," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi April 2024, Senin (27/5/2024).
Dari sisi pergerakan nilai tukar rupiah, lanjut Menkeu, terlihat berada di posisi Rp16.024 per hari ini dibandingkan pada bulan lalu ada di sekitar Rp16.200.
"Jadi ini udah mulai turun. Kalau kita lihat dibanding Filipina yang negara sering di-compare dengan kita karena APBN-nya cukup dekat, Filipina agak lebih dalam depresiasi di 4,81%," jelasnya.
Selain itu, Malaysia juga mencatatkan depresiasi di 2,1% dan dari sisi China juga 1,99%. Dengan spekulasi bahwa interest rate akan higher for longer karena inflasinya belum jinak, ada capital outflow terjadi khususnya pasar saham.
Saat ini, pasar saham mengalami outflow Rp8,82 triliun. Sedangkan surat berharga negara (SBN) sudah mengalami positif di Rp13,56 triliun pada posisi April 2024.
"Kalau kita lihat compression antara yield indonesia bond dengan USD masih relatif terjaga, artinya trust terhadap APBN dan prospek ekonomi indo masih bisa kita jaga, meskipun dalam situasi yang cukup turbulance pada april lalu. Ini memang karena image dan track record indo sudah cukup dikenal sehingga mereka tidak mudah mengubah sentimennya, ini hal yang bagus dan positif yang harus kita jaga," jelas Menkeu.
(DES)